dc.contributor.advisor | SURYANI, LILIS | |
dc.contributor.author | SUPARDI, RIZKIRIYANTI | |
dc.date.accessioned | 2018-02-07T01:27:43Z | |
dc.date.available | 2018-02-07T01:27:43Z | |
dc.date.issued | 2017-12-22 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17474 | |
dc.description | Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang terdistribusi
secara global dan berpotensi menyebabkan penyakit serius dan fatal. Sefadroksil
merupakan antibiotik β-Lactam sefalosporin golongan pertama yang bekerja
dengan cara menghambat sintesis pada dinding sel bakteri dan juga sering
digunakan untuk menyembuhkan kasus infeksi saluran kemih, faringitis, dan
tonsillitis. Lisozim merupakan enzim yang dapat membunuh kuman tertentu,
enzim ini bekerja dengan cara melisiskan dinding sel bakteri. Untuk mengetahui pengaruh lisozim pada kadar hambat
minimal sefadroksil terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental murni laboratorium.
Penelitian ini menggunakan biakan bakteri Staphylococcus aureus yang diikubasi
dengan sefadroksil (200μg/ml) dan kombinasi sefadroksil dengan lisozim
(600μg/ml) dalam konsentrasi berbeda dari yang paling besar sampai yang
terkecil selama 18-24 jam dalam suhu 37ºC, sebagai kontrol digunakan tabung ke-
9 kontrol (-) dan ke-10 kontrol (+). Uji daya antibakteri menggunakan metode
dilusi cair. Uji analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney test. Berdasarkan penelitian di dapatkan KHM sefadroksil
41,66μg/ml dan KHM kombinasi dari sefadroksil dengan lisozim 9,718μg/ml,
dengan uji Mann Whitney test didapat p>0,05 yang menunjukkan bahwa
penurunan KHM sefadroksil setelah di tambahkan dengan lisozim tidak signifikan. Penelitian ini membuktikan bahwa lisozim memiliki efek antibaktei
dan kombinasi sefadroksil dengan lisozim tidak mampu menurunkan kadar
hambat minimal sefadroksil terhadap bakteri Staphylococcus aureus. | en_US |
dc.description.abstract | Staphylococcus aureus is a bacteria that is distributed globally and
potentially cause serious and fatal diseases. Cefadroxil is an antibiotic
cephalosporin β-Lactam first class that works by inhibiting the synthesis of the
cell wall of bacteria and are also often used to treat urinary tract infections,
pharyngitis and tonsillitis. Lysozyme is an enzyme that can kill certain bacteria,
this enzyme works by lysing the bacterial cell wall. To determine the effect of lysozyme on the minimal inhibitory
concentration cefadroxil against Staphylococcus aureus.This study was purely experimental laboratory. This study using cultured
bacteria Staphylococcus aureus diikubasi with cefadroxil and sefadriksil
combination with lysozyme in different concentrations of the biggest to the
smallest for 18-24 hours in a temperature of 37ºC, used as a control tube 9th
control (-) and 10th control (+). Test of antibacterial power using liquid dilution
method. Test statistical analysis using Mann Whitney test.Based on research in KHM get cefadroxil 41,66μg / ml and MIC
combination of cefadroxil with lysozyme 9,718μg / ml, with the Mann Whitney test
obtained p> 0.05, which indicates that the decline KHM cefadroxil after added
with lysozyme insignificant.
Conclusion: This study proves that lysozyme has the effect antibaktei and cefadroxil
combination with lysozyme not able to lower minimal inhibitory concentration
cefadroxil against Staphylococcus aureus. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Cefadroxil, Lysozyme, Minimal Inhibitory Concentrate, Staphylococcus aureus. Kadar Hambat Minimal, Lisozim, Staphylococcus aureus, Sefadroksil. | en_US |
dc.title | EFEKTIFITAS LISOZIM PADA PENURUNAN KADAR HAMBAT MINIMUM SEFADROKSIL TERHADAP (Staphylococcus Aureus) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
384 | en_US |