dc.contributor.advisor | NURASTI, VISTA | |
dc.contributor.author | BAGASKORO, BIMO | |
dc.date.accessioned | 2018-02-07T01:40:18Z | |
dc.date.available | 2018-02-07T01:40:18Z | |
dc.date.issued | 2017-03-03 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17476 | |
dc.description | Gangguan cemas dapat dialami 2-4% di setiap kehidupan. Pada
remaja Indonesia terjadi pada 6% populasi. Banyaknya permasalahan dan tuntutan
yang terjadi pada mahasiswa, pada akhirnya akan menimbulkan stres. Oleh karena
itu, untuk mengatasi berbagai masalah tersebut mahasiswa perlu melakukan upayaupaya
pencegahan yang tepat dengan cara melakukan coping stres yang baik. Salah
satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media sosial.Penelitian ini merupakan penelitian analitik noneksperimental
dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian
ini adalah mahasiswa International Programs of International Relations yang
berjumlah 41 orang. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman Correlation
untuk melihat kedua hubungan variabel. Intensitas penggunaan media sosial
dijadikan patokan apakah adanya gangguan cemas bila intensitas penggunaan
media sosial yang tinggi. Instrument yang digunakan pada penelitian ini ialah
kuisioner SMUIS dan DASS 42. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik Spearman rho
didapatkan nilai p = 0,775 dengan koefisien korelasi r = -0,050. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu tidak ada hubungan yang bermakna antara intensitas
penggunaan media sosial dengan gangguan cemas pada mahasiswa International
Program of International Relation Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
angkatan 2014. Hasil ini tidak mendukung hipotesis penelitian. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan media sosial
dengan gangguan cemas pada mahasiswa International Program of International
Relation Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2014. | en_US |
dc.description.abstract | Anxiety disorder happen in 2-4% in every life. In Indonesian
teenager occurs in 6% of the population. Lots of problem and demand that happen
in college student, can caused stress. Because of that, to solve the problem college
students need to do some efforts to prevent stress with proper coping stress. One of
the way was using social media.This research was conducted using non-experimental analitic with crosssectional
approach. Subject for this research was college students from International
Programs of International Relations in total 41 person. Analysis data using
correlation test Spearman Correlation to see the relation between the variables.
Intensity can be use as standard if they have anxiety disorder, if the intensitywas
high. Instrument that used in this research were SMUIS and DASS 42
questionnaires.The result of this research using analytic statistic Spearman rho test and
p= 0,775 with coefisien R realtion = -0.050. The conclusion of this research is there
is no relation between intensity use of social media and anxiety disorder in
International Programs of International Relations Muhammadiyah University of
Yogyakarta, class 2014. This result not supporting research hypotesis. The conclusion of this research is there is no relation between
intensity use of social media and anxiety disorder in International Programs of
International Relations Muhammadiyah University of Yogyakarta, class 2014. This
result not supporting research hypotesis. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMAMDIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Anxiety Disorder, Social Media Intensity, College Student. Gangguan Cemas, Intensitas Media Sosial, Mahasiswa | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GANGGUAN CEMAS MAHASISWA INTERNATIONAL PROGRAM OF INTERNATIONAL RELATION UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2014 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
383 | en_US |