Show simple item record

dc.contributor.authorR N, RIRI NOVIANI
dc.date.accessioned2018-02-12T02:19:37Z
dc.date.available2018-02-12T02:19:37Z
dc.date.issued2017-08-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17674
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kerapatan dinding saluran akar antara siler SIK dan resin epoksi yang dirigasi atau tanpa irigasi EDTA 17%. Metode penelitian yang dilakukan adalah klinis laboratoris dengan menggunakan 16 gigi premolar mandibula permanen yang telah diekstraksi dibagi menjadi empat kelompok. Keempat kelompok tersebut yaitu kelompok A (SIK + EDTA 17%), kelompok B (AH Plus + EDTA 17%), kelompok C (SIK + aquabides), kelompok D (AH Plus + aquabides) yang dilakukan preparasi dan obturasi dengan teknik single cone kemudian dicat menggunakan cat kuku. Seluruh kelompok diinkubasi dengan 370 selama 24 jam dan direndam menggunakan tinta hitam zat pewarna makanan selama 7 hari kemudian diamati dan diukur penetrasi tinta hitam menggunakan mikroskop stereo satuan milimeter. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji Kruskal Wallis kemudian dilanjutkan dengan Post Hoc Mann Whitney U Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kerapatan dinding saluran akar menggunakan siler SIK tipe I dan AH Plus yang dirigasi atau tanpa irigasi EDTA 17% (p<0.05). Kelompok siler AH Plus dirigasi EDTA 17% memiliki kerapatan dinding saluran akar paling baik.en_US
dc.description.abstractThe purpose of this study is to determine the difference of of sealing ability in the root canal between glass ionomer and epoxy resin, irrigated and nonirrigated with EDTA 17% The research was klinis laboratory using 16 permanen mandibular premolars which have been extracted and grouped into 4. These 4 groups were group A (glass ionomer + EDTA 17%), group B AH Plus + EDTA 17%, group C (glass ionomer + aquabides), group D (AH Plus + aquabides) that prepared and obturated with single cone technique then covered with nail polish. All groups were incubated in 37oC during 24 hours and immersed using black ink foodcoloring during 7 days. The samples were observed and calculated for black ink penetration using stereo microscope in millimeter unit. The result was analyzed by Kruskall Wallis test and Post Hoc Mann Whitney U T est. The result from this study shows there is diference of sealing ability in root canal wall using glass ionomer type 1 and AH Plus that irrigated or non-irrigated with EDTA 17% (p<0,05). The good sealing in root canal wall is AH Plus that irrigated EDTA 17%.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectsealing ability of root canal wall, glass ionomer, epoxy resin, EDTA Kerapatan dinding saluran akar, SIK, resin epoksi, EDTAen_US
dc.titlePENGARUH SILER SEMEN IONOMER KACA DAN EPOXY RESIN TERHADAP KERAPATAN DINDING SALURAN AKAR SETELAH DILAKUKAN IRIGASI EDTA 17%en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 395en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record