dc.contributor.author | ZANZABIELA, HAMMIA | |
dc.date.accessioned | 2018-03-14T06:36:50Z | |
dc.date.available | 2018-03-14T06:36:50Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17962 | |
dc.description | Kecemasan adalah pola perkembangan normal pada masa pertumbuhan anak. Usia 8 tahun merupakan masa ketika seorang anak cenderung cemas terhadap hal yang spesifik atau kejadian yang dapat ditentukan, khususnya pada perawatan gigi. Banyak hal yang mempengaruhi kecemasan anak di klinik dan suara bur merupakan salah satunya. Lantunan murottal Al-Qur’an adalah jenis dari distraksi audio. Alunan suaranya mampu memacu kenaikan gelombang delta untuk mencapai tingkat relaks. Penelitian ini mengkaji tingkat kecemasan pasien gigi anak dengan pemberian murottal Al-Qur’an.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode analitik intervensional menggunakan one group pre-test post-test. Alat ukur yang digunakan adalah Venham Picture Test. Terdapat 16 responden pasien gigi anak dengan usia antara 8 sampai dengan 12 tahun. Pada mulanya pasien direstorasi selama 5 menit, kemudian dilakukan pre-test untuk mengukur kecemasan awal, lalu pasien kembali menjalani perawatan restorasi sampai selesai sambil diperdengarkan lantunan murottal Al-Qur’an, setelah itu dilakukan post-test untuk mengetahui kecemasan akhirnya.
Hasil yang didapatkan adalah semua responden mengalami penurunan kecemasan yang beragam. Wilcoxon-test menunjukkan p = 0,000 yang berarti terdapat beda yang signifikan antara kecemasan sebelum dan setelah diperdengarkan lantunan murottal Al-Qur’an selama perawatan restorasi. Kesimpulannya, terdapat perbedaan tingkat kecemasan pasien gigi anak usia 8 sampai dengan 12 tahun pada prosedur restorasi di RSGM UMY setelah pemberian lantunan murottal Al-Qur’an, sehingga murottal Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu pilihan manajemen perilaku kecemasan anak di klinik. | en_US |
dc.description.abstract | Kecemasan adalah pola perkembangan normal pada masa pertumbuhan anak. Usia 8 tahun merupakan masa ketika seorang anak cenderung cemas terhadap hal yang spesifik atau kejadian yang dapat ditentukan, khususnya pada perawatan gigi. Banyak hal yang mempengaruhi kecemasan anak di klinik dan suara bur merupakan salah satunya. Lantunan murottal Al-Qur’an adalah jenis dari distraksi audio. Alunan suaranya mampu memacu kenaikan gelombang delta untuk mencapai tingkat relaks. Penelitian ini mengkaji tingkat kecemasan pasien gigi anak dengan pemberian murottal Al-Qur’an.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode analitik intervensional menggunakan one group pre-test post-test. Alat ukur yang digunakan adalah Venham Picture Test. Terdapat 16 responden pasien gigi anak dengan usia antara 8 sampai dengan 12 tahun. Pada mulanya pasien direstorasi selama 5 menit, kemudian dilakukan pre-test untuk mengukur kecemasan awal, lalu pasien kembali menjalani perawatan restorasi sampai selesai sambil diperdengarkan lantunan murottal Al-Qur’an, setelah itu dilakukan post-test untuk mengetahui kecemasan akhirnya.
Hasil yang didapatkan adalah semua responden mengalami penurunan kecemasan yang beragam. Wilcoxon-test menunjukkan p = 0,000 yang berarti terdapat beda yang signifikan antara kecemasan sebelum dan setelah diperdengarkan lantunan murottal Al-Qur’an selama perawatan restorasi. Kesimpulannya, terdapat perbedaan tingkat kecemasan pasien gigi anak usia 8 sampai dengan 12 tahun pada prosedur restorasi di RSGM UMY setelah pemberian lantunan murottal Al-Qur’an, sehingga murottal Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu pilihan manajemen perilaku kecemasan anak di klinik. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Pasien gigi anak, kecemasan, murottal Al-Qur’an | en_US |
dc.title | PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN LANTUNAN MUROTTAL AL-QUR'AN PADA PASIEN GIGI ANAK (Kajian pada Pasien Restorasi di RSGM UMY Usia 8-12 Tahun) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |