Show simple item record

dc.contributor.authorYULIYANTO, ARIS
dc.date.accessioned2018-03-15T06:27:00Z
dc.date.available2018-03-15T06:27:00Z
dc.date.issued2015-08-24
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18002
dc.descriptionSalah satu variable individu karyawan yang memiliki peran penting dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi organisasi adalah kepuasan ketja. Kepuasan ketja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang peke:tjaannya (Handoko, 2001). Kepuasan ketja memiliki peran penting, karena karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi pada umumnya juga memiliki kinerja yang tinggi dan loyalitas terhadap oarganisasi yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan atasan terhadap kepuasan kera perawat RS HH. digunakan Pendekatan penelitian yag digunakan adalah pendekatan survey kuantitatif. Sampel yang dalam penelitian ini berjumlah 60 orang perawat, tetapi hanya 56 orang yang mengisi quisioner dengan lengkap. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, dengan criteria inklusi: (1) berstatus perawat;dan (2) telah bekerja sebagai perawat RS HH minimal 2 tahun, sedang criteria eksklusinya adalah :(1) bukan perawat;dan (2) bekerja sebagai perawat RS HH kurang dari 2 tahun. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah di uji vaBditas dan reabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Kepuasan kerja perawat RS JIH tergolong puas (x = 3.62), dengan kemampuan komunikasi yang tergolong cukup baik (x = 3.37), dan persepsi terhadap kepemimpinan atasan yang tergolong baik(x = 3.66). (2) kemampuan kopmunikasi yang dimiliki perawat RS JIH berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan kerjanya (bl=0.213;t=3.793; p=0.000<0.05). (3) Persepsiperawat RS HH1erhadap kepemimpinan atasannya berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan ketjanya (b2=0.349; t= 4.054; p=0.000<0.05), dan (4) Koefisien determinasi sebesar 53.0%, hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya kepuasan kerja perawat RS JIH 53.0% dipengaruhi atau ditentukan oleh kemampuan berkomunikasinya dan persepsi terhadap kepemimpinan atasannya. Sedangkan 47.0% lainnya disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Kepemimpinan atasan merupakan variabel yang paling kuat atau paling dominan hubungannya terhadap kepuasan kerja perawat RS JIR.en_US
dc.description.abstractSalah satu variable individu karyawan yang memiliki peran penting dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi organisasi adalah kepuasan ketja. Kepuasan ketja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang peke:tjaannya (Handoko, 2001). Kepuasan ketja memiliki peran penting, karena karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi pada umumnya juga memiliki kinerja yang tinggi dan loyalitas terhadap oarganisasi yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan atasan terhadap kepuasan kera perawat RS HH. digunakan Pendekatan penelitian yag digunakan adalah pendekatan survey kuantitatif. Sampel yang dalam penelitian ini berjumlah 60 orang perawat, tetapi hanya 56 orang yang mengisi quisioner dengan lengkap. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, dengan criteria inklusi: (1) berstatus perawat;dan (2) telah bekerja sebagai perawat RS HH minimal 2 tahun, sedang criteria eksklusinya adalah :(1) bukan perawat;dan (2) bekerja sebagai perawat RS HH kurang dari 2 tahun. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah di uji vaBditas dan reabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Kepuasan kerja perawat RS JIH tergolong puas (x = 3.62), dengan kemampuan komunikasi yang tergolong cukup baik (x = 3.37), dan persepsi terhadap kepemimpinan atasan yang tergolong baik(x = 3.66). (2) kemampuan kopmunikasi yang dimiliki perawat RS JIH berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan kerjanya (bl=0.213;t=3.793; p=0.000<0.05). (3) Persepsiperawat RS HH1erhadap kepemimpinan atasannya berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan ketjanya (b2=0.349; t= 4.054; p=0.000<0.05), dan (4) Koefisien determinasi sebesar 53.0%, hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya kepuasan kerja perawat RS JIH 53.0% dipengaruhi atau ditentukan oleh kemampuan berkomunikasinya dan persepsi terhadap kepemimpinan atasannya. Sedangkan 47.0% lainnya disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Kepemimpinan atasan merupakan variabel yang paling kuat atau paling dominan hubungannya terhadap kepuasan kerja perawat RS JIR.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectjob satisfaction, communication skills, leadership boss, random sampling, inclusion, exclusion. kepuasanketja, komunikasi, kepemimpinan atasan, random sampling, inklusi, eksklusien_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNlKASI DAN KEPEMIMPINAN ATASAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIH YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record