HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNlKASI DAN KEPEMIMPINAN ATASAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIH YOGYAKARTA
Abstract
Salah satu variable individu karyawan yang memiliki peran penting dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi organisasi adalah kepuasan ketja. Kepuasan ketja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang peke:tjaannya (Handoko, 2001). Kepuasan ketja memiliki peran penting, karena karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi pada umumnya juga memiliki kinerja yang tinggi dan loyalitas terhadap oarganisasi yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan atasan terhadap kepuasan kera perawat RS HH. digunakan Pendekatan penelitian yag digunakan adalah pendekatan survey kuantitatif. Sampel yang dalam penelitian ini berjumlah 60 orang perawat, tetapi hanya 56 orang yang mengisi quisioner dengan lengkap. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, dengan criteria inklusi: (1) berstatus perawat;dan (2) telah bekerja sebagai perawat RS HH minimal 2 tahun, sedang criteria eksklusinya adalah :(1) bukan perawat;dan (2) bekerja sebagai perawat RS HH kurang dari 2 tahun. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah di uji vaBditas dan reabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Kepuasan kerja perawat RS JIH tergolong puas (x = 3.62), dengan kemampuan komunikasi yang tergolong cukup baik (x = 3.37), dan persepsi terhadap kepemimpinan atasan yang tergolong baik(x = 3.66). (2) kemampuan kopmunikasi yang dimiliki perawat RS JIH berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan kerjanya (bl=0.213;t=3.793; p=0.000<0.05). (3) Persepsiperawat RS HH1erhadap kepemimpinan atasannya berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan ketjanya (b2=0.349; t= 4.054; p=0.000<0.05), dan (4) Koefisien determinasi sebesar 53.0%, hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya kepuasan kerja perawat RS JIH 53.0% dipengaruhi atau ditentukan oleh kemampuan berkomunikasinya dan persepsi terhadap kepemimpinan atasannya. Sedangkan 47.0% lainnya disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Kepemimpinan atasan merupakan variabel yang paling kuat atau paling dominan hubungannya terhadap kepuasan kerja perawat RS JIR.