Show simple item record

dc.contributor.authorDEWI, RAHMAWATI KARTIKA
dc.date.accessioned2018-03-16T02:00:34Z
dc.date.available2018-03-16T02:00:34Z
dc.date.issued2015-04-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18025
dc.descriptionPendidikan kesehatan merupakan alat yang digunakan untuk memberi penerangan yang baik kepada masyarakat untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kesehatan gigi mulut. Upaya meningkatkan dan menjaga kebersihan mulut salah satunya dapat diperoleh dari media elektronik (televisi) yang dapat dilihat, media cetak yang dapat dibaca. Masalah yang kemudian timbul dari edukasi kesehatan rongga mulut dengan metode ini bagi penyandang tunanetra adalah edukasi secara audio tanpa adanya visualisasi yang sesuai dinilai kurang efektif. Anak tunanetra memanfaatkan indra peraba (menggunakan huruf Braille) dan pendengarnya (audio) dengan sangat maksimal sebagai pengganti indra penglihatannya dalam proses pembelajaran. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut pada anak tunanetra setelah diberikan penyuluhan menggunakan metode leaflet Braille dan metode audio. Penelitian ini menggunakan desain analitik intervensional dengan subyek penelitian 10 anak tunanetra usia 7-11 tahun di SLB-A YAKETUNIS menggunakan metode audio dan metode leaflet Braille. Setiap subyek penelitian diberi 2 metode penyuluhan, yaitu penyuluhan metode audio, selanjutnya penyuluha metode leaflet Braille. Sebelum dilakukan penyuluhan siswa terlebih dahulu diberikan soal pretest, kemudian diberikan penyuluhan. Segera setelah diberikan penyuluhan siswa diberikan postest. Data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Test dan Mann Whitney Test. Uji statistik dengan Wilcoxon Test menunjukkan hasil adanya perbedaan yang bermakna dengan nilai p=0,001 antara sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan dengan metode audio dan terdapat perbedaan yang bermakna p=0,003 antara sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan dengan metode leaflet Braille. Uji Mann Whitney Test digunakan untuk membandingkan tingkat pengetahuan kedua metode, pada penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan dengan nilai p=0,018 antara kelompok penyuluhan dengan metode audio dan metode leaflet Braille. Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan kesehatan gigi mulut pada anak tunanetra antara penyuluhan menggunakan metode leaflet Braille maupun metode audio.en_US
dc.description.abstractPendidikan kesehatan merupakan alat yang digunakan untuk memberi penerangan yang baik kepada masyarakat untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kesehatan gigi mulut. Upaya meningkatkan dan menjaga kebersihan mulut salah satunya dapat diperoleh dari media elektronik (televisi) yang dapat dilihat, media cetak yang dapat dibaca. Masalah yang kemudian timbul dari edukasi kesehatan rongga mulut dengan metode ini bagi penyandang tunanetra adalah edukasi secara audio tanpa adanya visualisasi yang sesuai dinilai kurang efektif. Anak tunanetra memanfaatkan indra peraba (menggunakan huruf Braille) dan pendengarnya (audio) dengan sangat maksimal sebagai pengganti indra penglihatannya dalam proses pembelajaran. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut pada anak tunanetra setelah diberikan penyuluhan menggunakan metode leaflet Braille dan metode audio. Penelitian ini menggunakan desain analitik intervensional dengan subyek penelitian 10 anak tunanetra usia 7-11 tahun di SLB-A YAKETUNIS menggunakan metode audio dan metode leaflet Braille. Setiap subyek penelitian diberi 2 metode penyuluhan, yaitu penyuluhan metode audio, selanjutnya penyuluha metode leaflet Braille. Sebelum dilakukan penyuluhan siswa terlebih dahulu diberikan soal pretest, kemudian diberikan penyuluhan. Segera setelah diberikan penyuluhan siswa diberikan postest. Data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Test dan Mann Whitney Test. Uji statistik dengan Wilcoxon Test menunjukkan hasil adanya perbedaan yang bermakna dengan nilai p=0,001 antara sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan dengan metode audio dan terdapat perbedaan yang bermakna p=0,003 antara sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan dengan metode leaflet Braille. Uji Mann Whitney Test digunakan untuk membandingkan tingkat pengetahuan kedua metode, pada penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan dengan nilai p=0,018 antara kelompok penyuluhan dengan metode audio dan metode leaflet Braille. Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan kesehatan gigi mulut pada anak tunanetra antara penyuluhan menggunakan metode leaflet Braille maupun metode audio.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectpenyuluhan kesehatan gigi, metode leaflet Braille, metode audioen_US
dc.titlePERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI MULUT ANAK TUNANETRA USIA 7-11 TAHUN ANTARA PENYULUHAN METODE LEAFLET BRAILLE DAN METODE AUDIO (Kajian di SLB-A YAKETUNIS Yogyakarta)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record