dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | ARGANIST, MAHARANI PRIMASTUTI | |
dc.date.accessioned | 2018-03-16T06:33:56Z | |
dc.date.available | 2018-03-16T06:33:56Z | |
dc.date.issued | 2015-02-18 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18043 | |
dc.description | Kader kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan dukungan sosial kepada masyarakat mengenai hal – hal yang berhubungan dengan kesehatan, khususnya bidang kesehatan jiwa yaitu skizofrenia. Tidak semua kader kesehatan memiliki sikap dan perilaku yang baik mengenai skizofrenia karena kurangnya pengetahuan. Psikoedukasi yang tertata dalam sebuah modul dapat membantu meningkatkan pengetahuan serta memperbaiki sikap dan perilaku kader kesehatan tentang skizofrenia. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan rancangan Pre-test-Post-test with one group design untuk menilai sikap dan perilaku kader kesehatan tentang skizofrenia pada awal dan akhir penelitian menggunakan kuestioner sikap dan perilaku yang telah tervalidasi. Terdapat 21 sampel kader kesehatan di Puskesmas Imogiri II, Desa Mojohuro Sriharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Responden mendapat perlakuan berupa penyuluhan mengenai skizofrenia sebanyak 4 kali selama 4 minggu. Analisis statistik menunjukkan bahwa sampel yang diteliti mengalami peningkatan skor sikap yang signifikan setelah diberi perlakuan (p=0,008). Sedangkan untuk perilaku menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah diberi perlakuan (p=0.002). Dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna pemberian modul psikoedukasi terhadap sikap dan perilaku kader kesehatan tentang skizofrenia. | en_US |
dc.description.abstract | Kader kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan dukungan sosial kepada masyarakat mengenai hal – hal yang berhubungan dengan kesehatan, khususnya bidang kesehatan jiwa yaitu skizofrenia. Tidak semua kader kesehatan memiliki sikap dan perilaku yang baik mengenai skizofrenia karena kurangnya pengetahuan. Psikoedukasi yang tertata dalam sebuah modul dapat membantu meningkatkan pengetahuan serta memperbaiki sikap dan perilaku kader kesehatan tentang skizofrenia. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan rancangan Pre-test-Post-test with one group design untuk menilai sikap dan perilaku kader kesehatan tentang skizofrenia pada awal dan akhir penelitian menggunakan kuestioner sikap dan perilaku yang telah tervalidasi. Terdapat 21 sampel kader kesehatan di Puskesmas Imogiri II, Desa Mojohuro Sriharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Responden mendapat perlakuan berupa penyuluhan mengenai skizofrenia sebanyak 4 kali selama 4 minggu. Analisis statistik menunjukkan bahwa sampel yang diteliti mengalami peningkatan skor sikap yang signifikan setelah diberi perlakuan (p=0,008). Sedangkan untuk perilaku menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah diberi perlakuan (p=0.002). Dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna pemberian modul psikoedukasi terhadap sikap dan perilaku kader kesehatan tentang skizofrenia. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | psikoedukasi, sikap, perilaku, kader kesehatan | en_US |
dc.title | EFEKTIVITAS MODUL PSIKOEDUKASI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU KADER KESEHATAN TENTANG SKIZOFRENIA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |