Show simple item record

dc.contributor.authorQUINTARI, SEPTI
dc.date.accessioned2018-03-22T01:51:22Z
dc.date.available2018-03-22T01:51:22Z
dc.date.issued2014-12-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18120
dc.descriptionLatar belakang : Perawatan kerusakan tulang yang besar memerlukan suatu bahan substitusi tulang untuk memacu tumbuhnya tulang baru sehingga rekontruksri kerusakan tulang tersebut dapat diatasi. Perkembangan rekayasa jaringan untuk membantu menggantikan fungsi biologi organ yang rusak dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu sel, faktor pertumbuhan (platelet rich plasma), dan perancah (scaffold). Platelet rich plasma yang akan diimplankan ke dalam tubuh harus dimasukkan ke dalam perancah dengan menggunakan metode celup dan tetes. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pelepasan Platelet rich plasma dari pemuatan metode celup dan tetes pada perancah koral buatan dengan pendispersi sitrat. Metode : Penelitian ini adalah laboratoris eksperimental. Sampel dalam penelitian ini adalah membran hydrogel CaCO yang kemudian disebut perancah koral buatan dengan pendispersi sitrat yang dimuati Platelet rich plasma dari metode celup dan tetes. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah One Way ANOVA dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Difference). 3 Hasil : Hasil penelitian uji Anova menunjukkan pelepasan Platelet rich plasma pada pemuatan metode celup dan tetes nilai signifikan p > 0,05. Kemampuan perancah koral buatan dalam profil pelepasan Platelet rich plasma pada metode tetes rata-rata lebih tinggi dibadingkan nilai rata-rata metode celup dengan pendispersi sitrat pada jam ke-24 dibuktikan nilai signifikan p< 5%. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan profil pelepasan Platelet rich plasma pada pemuatan metode celup dan tetes perancah koral buatan dengan pendispersi sitrat.en_US
dc.description.abstractLatar belakang : Perawatan kerusakan tulang yang besar memerlukan suatu bahan substitusi tulang untuk memacu tumbuhnya tulang baru sehingga rekontruksri kerusakan tulang tersebut dapat diatasi. Perkembangan rekayasa jaringan untuk membantu menggantikan fungsi biologi organ yang rusak dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu sel, faktor pertumbuhan (platelet rich plasma), dan perancah (scaffold). Platelet rich plasma yang akan diimplankan ke dalam tubuh harus dimasukkan ke dalam perancah dengan menggunakan metode celup dan tetes. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pelepasan Platelet rich plasma dari pemuatan metode celup dan tetes pada perancah koral buatan dengan pendispersi sitrat. Metode : Penelitian ini adalah laboratoris eksperimental. Sampel dalam penelitian ini adalah membran hydrogel CaCO yang kemudian disebut perancah koral buatan dengan pendispersi sitrat yang dimuati Platelet rich plasma dari metode celup dan tetes. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah One Way ANOVA dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Difference). 3 Hasil : Hasil penelitian uji Anova menunjukkan pelepasan Platelet rich plasma pada pemuatan metode celup dan tetes nilai signifikan p > 0,05. Kemampuan perancah koral buatan dalam profil pelepasan Platelet rich plasma pada metode tetes rata-rata lebih tinggi dibadingkan nilai rata-rata metode celup dengan pendispersi sitrat pada jam ke-24 dibuktikan nilai signifikan p< 5%. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan profil pelepasan Platelet rich plasma pada pemuatan metode celup dan tetes perancah koral buatan dengan pendispersi sitrat.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPlatelet rich plasma, Release, Metode celup, Metode tetes.en_US
dc.titlePERBEDAAN PROFIL PELEPASAN PLATELET RICH PLASMA DARI PEMUATAN METODE CELUP DAN TETES PERANCAH KORAL BUATAN (dengan pendispersi sitrat)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record