dc.contributor.advisor | JUNAEDI, FAJAR | |
dc.contributor.author | PERSIANA, IRA AMERTHA | |
dc.date.accessioned | 2018-03-26T02:56:56Z | |
dc.date.available | 2018-03-26T02:56:56Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18233 | |
dc.description | Studi ini berusaha meganalisis iklan deterjen pada tahun 1990-an dan 2000-an
tentang identitas perempuan dalam masing-masing subscene yang telah dibuat.
Peneliti merasa tertarik pada penelitian identitas perempuan dalam iklan karena
perempuan selalu menjadi objek yang terdiskriminasi dalam iklan produk –
produk rumah tangga, kecantikan, dan lain – lain.
Peneliti memilih beberapa sampel iklan deterjen sebagai objek penelitianya karena
dirasa iklan tersebut sesuai dengan indikator representasi indentitas pada
perempuan pada tahun 1990-an dan 2000-an. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana representasi identitas perempuan pada tahun 1990-an dan
2000-an yang ada dalam iklan deterjen, serta mengkaji identitas perempuan dalam
suatu masyarakat melalui tanda – tanda dan makna yang ditampilkan dalam
beberapa iklan tersebut. Metodologi yang digunakan analah kulitatif dengan
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes untuk meneliti representasi
identitas perempuan dalam iklan deterjen tahun 1990-an dan 2000-an.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa identitas perempuan tahun 1990an dan
2000an adalah perempuan tetap didiskriminasi namun dalam representasi yang
berbeda. Dengan mitos yang berkembang media memperkuat dengan cara
mengkonstruksi perempuan sebagai “konco wingking” yang berarti perempuan
hanya dihadapkan dalam tiga hal saja yaitu dapur, sumur, kasur. Sehingga,
representasi identitas perempuan menjadi sebuah kajian yang penting ketika media
mengkonstruksi perempuan sebagai makhluk yang terdiskriminasi yang diperkuat
dengan perempuan sebagai objek dalam sebuah iklan, film, lagu, dan lain – lain. | en_US |
dc.description.abstract | Studi ini berusaha meganalisis iklan deterjen pada tahun 1990-an dan 2000-an
tentang identitas perempuan dalam masing-masing subscene yang telah dibuat.
Peneliti merasa tertarik pada penelitian identitas perempuan dalam iklan karena
perempuan selalu menjadi objek yang terdiskriminasi dalam iklan produk –
produk rumah tangga, kecantikan, dan lain – lain.
Peneliti memilih beberapa sampel iklan deterjen sebagai objek penelitianya karena
dirasa iklan tersebut sesuai dengan indikator representasi indentitas pada
perempuan pada tahun 1990-an dan 2000-an. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana representasi identitas perempuan pada tahun 1990-an dan
2000-an yang ada dalam iklan deterjen, serta mengkaji identitas perempuan dalam
suatu masyarakat melalui tanda – tanda dan makna yang ditampilkan dalam
beberapa iklan tersebut. Metodologi yang digunakan analah kulitatif dengan
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes untuk meneliti representasi
identitas perempuan dalam iklan deterjen tahun 1990-an dan 2000-an.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa identitas perempuan tahun 1990an dan
2000an adalah perempuan tetap didiskriminasi namun dalam representasi yang
berbeda. Dengan mitos yang berkembang media memperkuat dengan cara
mengkonstruksi perempuan sebagai “konco wingking” yang berarti perempuan
hanya dihadapkan dalam tiga hal saja yaitu dapur, sumur, kasur. Sehingga,
representasi identitas perempuan menjadi sebuah kajian yang penting ketika media
mengkonstruksi perempuan sebagai makhluk yang terdiskriminasi yang diperkuat
dengan perempuan sebagai objek dalam sebuah iklan, film, lagu, dan lain – lain. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Representasi, Identitas Perempuan, Iklan | en_US |
dc.title | REPRESENTASI IDENTITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN DETERJEN TAHUN 1990-AN DAN 2000-AN (IDENTITY REPRESENTATION OF WOMAN IN ADVERTISING DETERGENT IN THE 1990’S AND 2000’S) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |