Show simple item record

dc.contributor.advisorSUNARYONO, BAMBANG
dc.contributor.authorSARI, PUTRI PERMATA
dc.date.accessioned2018-03-27T03:11:34Z
dc.date.available2018-03-27T03:11:34Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18277
dc.descriptionDi era Perang Dingin, isu yang menjadi perhatian Amerika Serikat adalah isu tentang penyebaran Ideologi yang datang dari Uni Soviet. Dimana situasi saat itu adalah Uni Soviet ingin menyebarkan ideologi komunisnya, sedangkan Amerika Serikat mempunya ideologi Liberalis-Kapitalis. dengan tidak sejalannya kedua ideologi tersebut kedua negara berlomba-lomba untuk mengajak negara-negara di dunia untuk ikut masuk kedalam ideologi masing-masing kedua negara. Akhirnya, untuk menarik perhatian negara-negara di dunia Amerika Serikat menerapkan kebijakan Marshall Plan yaitu kebijakan bantuan uang tunia bagi negara-negara yang dianggap Amerika Serikat sangat penting bagi ketegangan diantara dua kubu yang kemudian menjadi awal dari kebijakan pembendungan Amerika Serikat yang berorientasi pada pemberian bantuan uang (Dollar diplomacy). Namun, seiring dengan berjalannya Perang Dingin musuh Amerika Serikat yaitu Uni Soviet hancur diterpa masalah dalam negerinya sehingga menyisakan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara Super Power di dunia. 97 Pasca Perang Dingin membawa perubahan pada sistem tatanan dunia dimana globalisasi menjadi isu terpenting dunia yang lebih menekankan pada hubungan ekonomi antar negara-negara di dunia. Dengan tatanan dunia seperti ini negara-negara banyak yang mengalami kemajuan dibidang ekonomi maupun militer. Negara-negara di dunia berlomba-lomba melakukan perdagangan sehingga pada pasca Perang Dingin banyak negara-negara mengalami kemajuan dibidang ekonomi seperti negara-negara di kawasan Asia Pasifik.en_US
dc.description.abstractDi era Perang Dingin, isu yang menjadi perhatian Amerika Serikat adalah isu tentang penyebaran Ideologi yang datang dari Uni Soviet. Dimana situasi saat itu adalah Uni Soviet ingin menyebarkan ideologi komunisnya, sedangkan Amerika Serikat mempunya ideologi Liberalis-Kapitalis. dengan tidak sejalannya kedua ideologi tersebut kedua negara berlomba-lomba untuk mengajak negara-negara di dunia untuk ikut masuk kedalam ideologi masing-masing kedua negara. Akhirnya, untuk menarik perhatian negara-negara di dunia Amerika Serikat menerapkan kebijakan Marshall Plan yaitu kebijakan bantuan uang tunia bagi negara-negara yang dianggap Amerika Serikat sangat penting bagi ketegangan diantara dua kubu yang kemudian menjadi awal dari kebijakan pembendungan Amerika Serikat yang berorientasi pada pemberian bantuan uang (Dollar diplomacy). Namun, seiring dengan berjalannya Perang Dingin musuh Amerika Serikat yaitu Uni Soviet hancur diterpa masalah dalam negerinya sehingga menyisakan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara Super Power di dunia. 97 Pasca Perang Dingin membawa perubahan pada sistem tatanan dunia dimana globalisasi menjadi isu terpenting dunia yang lebih menekankan pada hubungan ekonomi antar negara-negara di dunia. Dengan tatanan dunia seperti ini negara-negara banyak yang mengalami kemajuan dibidang ekonomi maupun militer. Negara-negara di dunia berlomba-lomba melakukan perdagangan sehingga pada pasca Perang Dingin banyak negara-negara mengalami kemajuan dibidang ekonomi seperti negara-negara di kawasan Asia Pasifik.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectAmerika Serikat sebagai satu-satunya negara super power duniaen_US
dc.titlePERUBAHAN STRATEGI KEBIJAKAN POLITIK PEMBENDUNGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENGHADAPI KEBANGKITAN TIONGKOKen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record