ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN HAK ANGKET DPRD DKI JAKARTA TERHADAP AHOK DI SURAT KABAR ONLINE DETIK.COM DAN KOMPAS.COM PERIODE BULAN MARET 2015
Abstract
Penelitian ini menganalisis mengenai pemberitaan hak angket DPRD DKI Jakarta terhadap Ahok yang dimuat di surat kabar online Detik.com dan Kompas.com selama bulan Maret 2015. Hak angket menjadi kontroversi dikarenakan saling tuding antara DPRD DKI dan Ahok mengenai keaslian APBD DKI Jakarta tahun 2015 yang ditolak Kemendagri yang menyebabkan hubungan mereka memanas sehingga DPRD DKI mengeluarkan hak angket terhadap Ahok. Pemberitaan yang dilakukan oleh Detik.com dan Kompas.com cenderung berbeda dalam peristiwa ini seperti memberikan pandangan terkait keputusan hak angket hingga berjalannya proses penyelidikan hak angket.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peristiwa hak angket dikonstruksi dan dibingkai oleh surat kabar online Detik.com dan Kompas.com dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konstruksi pemberitaan kedua media tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing dengan model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.
Hasil penelitian memperlihatkan frame besar dari Detik.com adalah setuju terhadap hak angket dan Kompas.com adalah tidak setuju terhadap hak angket. Detik.com merekonstruksi keputusan hak angket adalah hal yang benar dengan bingkai berita yang memperlihatkan alasan-alasan dari sisi positif terhadap keputusan maupun berjalannya proses penyelidikan hak angket. Kompas.com merekonstruksi keputusan hak angket adalah hal yang salah dengan bingkai berita yang mengkritisi keputusan maupun berjalannya proses hak angket dari pandangan-pandangan pakar dengan penggunaan kata yang menjatuhkan DPRD DKI. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan konstruksi Detik.com dan Kompas.com antara lain adalah faktor ideologi yang melatarbelakangi berdirinya kedua media tersebut dan ideologi kepemilikan media, dan faktor ekstra media dalam hal pemilihan sumber berita.