Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorMUFLIA, DION
dc.date.accessioned2018-04-17T06:31:52Z
dc.date.available2018-04-17T06:31:52Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18523
dc.descriptionUntuk memenuhi janjinya menutup Kamp Tahanan di Guantanamo, pemerintahan Presiden Obama memilih strategi yang mengurangi jumlah tahanan sebanyak-banyaknya. Setelah jumlah tahanan berkurang jauh, biaya yang dibutuhkan per tahanan akan meningkat pesat sehingga harga yang harus dibayarkan untuk mengoperasikan fasilitas di Teluk Guantanamo melebihi harga yang diinginkan oleh oposisi dan tidak sepadan dengan hasilnya sehingga mereka mudah diyakinkan untuk menutup fasilitas tersebut. Strategi kedua adalah memindahkan jumlah tahanan yang tersisa ke tanah Amerika sehingga Kamp Tahanan Guantanamo yang menjadi mimpi buruk bagi kemanusiaan dapat ditutup untuk selamanya. Akan tetapi, langkah Obama dihalangi oleh Kongres, terutama melalui undang-undang yang mengatur anggaran Departemen Pertahanan serta bagian yang dengan jelas melarang pemindahan tahanan ke wilayah AS baik untuk persidangan atau penahanan. Beban birokrasi yang diatur oleh Kongres menambah lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses tiap tahanan, dengan waktu tunggu minimal tiga puluh hari yang setelah mengirimkan laporan mengenai status tahanan ke Kongres. Sementara itu, larangan pembangunan fasilitas di AS untuk menggantikan Guantanamo menjadi masalah karena di kamp tahanan ada lima puluh persen lebih tahanan yang tidak bisa dilepaskan karena Gugus Tugas Guantanamo sudah mengkategorikan mereka dalam golongan yang terlalu berbahaya.en_US
dc.description.abstractUntuk memenuhi janjinya menutup Kamp Tahanan di Guantanamo, pemerintahan Presiden Obama memilih strategi yang mengurangi jumlah tahanan sebanyak-banyaknya. Setelah jumlah tahanan berkurang jauh, biaya yang dibutuhkan per tahanan akan meningkat pesat sehingga harga yang harus dibayarkan untuk mengoperasikan fasilitas di Teluk Guantanamo melebihi harga yang diinginkan oleh oposisi dan tidak sepadan dengan hasilnya sehingga mereka mudah diyakinkan untuk menutup fasilitas tersebut. Strategi kedua adalah memindahkan jumlah tahanan yang tersisa ke tanah Amerika sehingga Kamp Tahanan Guantanamo yang menjadi mimpi buruk bagi kemanusiaan dapat ditutup untuk selamanya. Akan tetapi, langkah Obama dihalangi oleh Kongres, terutama melalui undang-undang yang mengatur anggaran Departemen Pertahanan serta bagian yang dengan jelas melarang pemindahan tahanan ke wilayah AS baik untuk persidangan atau penahanan. Beban birokrasi yang diatur oleh Kongres menambah lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses tiap tahanan, dengan waktu tunggu minimal tiga puluh hari yang setelah mengirimkan laporan mengenai status tahanan ke Kongres. Sementara itu, larangan pembangunan fasilitas di AS untuk menggantikan Guantanamo menjadi masalah karena di kamp tahanan ada lima puluh persen lebih tahanan yang tidak bisa dilepaskan karena Gugus Tugas Guantanamo sudah mengkategorikan mereka dalam golongan yang terlalu berbahaya.en_US
dc.publisherFAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectAmerika serikat,obama,kebijakan AS, politik incrementalen_US
dc.titleKEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM PENUTUPAN KAMP TAHANAN GUANTANAMOen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record