KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM PENUTUPAN KAMP TAHANAN GUANTANAMO
Abstract
Untuk memenuhi janjinya menutup Kamp Tahanan di Guantanamo,
pemerintahan Presiden Obama memilih strategi yang mengurangi jumlah tahanan
sebanyak-banyaknya. Setelah jumlah tahanan berkurang jauh, biaya yang
dibutuhkan per tahanan akan meningkat pesat sehingga harga yang harus
dibayarkan untuk mengoperasikan fasilitas di Teluk Guantanamo melebihi harga
yang diinginkan oleh oposisi dan tidak sepadan dengan hasilnya sehingga mereka
mudah diyakinkan untuk menutup fasilitas tersebut. Strategi kedua adalah
memindahkan jumlah tahanan yang tersisa ke tanah Amerika sehingga Kamp
Tahanan Guantanamo yang menjadi mimpi buruk bagi kemanusiaan dapat ditutup
untuk selamanya.
Akan tetapi, langkah Obama dihalangi oleh Kongres, terutama melalui
undang-undang yang mengatur anggaran Departemen Pertahanan serta bagian yang
dengan jelas melarang pemindahan tahanan ke wilayah AS baik untuk persidangan
atau penahanan. Beban birokrasi yang diatur oleh Kongres menambah lama waktu
yang dibutuhkan untuk memproses tiap tahanan, dengan waktu tunggu minimal tiga
puluh hari yang setelah mengirimkan laporan mengenai status tahanan ke Kongres.
Sementara itu, larangan pembangunan fasilitas di AS untuk menggantikan
Guantanamo menjadi masalah karena di kamp tahanan ada lima puluh persen lebih
tahanan yang tidak bisa dilepaskan karena Gugus Tugas Guantanamo sudah
mengkategorikan mereka dalam golongan yang terlalu berbahaya.