Show simple item record

dc.contributor.authorWIDAYANTI, ATIKA
dc.date.accessioned2018-04-17T07:02:20Z
dc.date.available2018-04-17T07:02:20Z
dc.date.issued2018-03-02
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18528
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Rantai Nilai Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kelurahan Pedurungan kidul dan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah pelaku rantai nilai pengelolaan sampah. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 30 responden yang dipilih menggunakan metode Purposive sampling dan Snow ball sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis rantai pasok, rantai nilai, nilai tambah dan analisis SWOT. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa rantai pasok secara umum pengelolaan sampah terdiri dari 3 model. Rantai nilai pengelolaan sampah melibatkan 9 pelaku utama, rumah tangga sebagai pemasok bahan baku, bank sampah dan TPST sebagai perantara dengan pengepul dan pembuat produk olahan sampah, pengepul sebagai penampung sampah, industri sebagai pelaku yang mengolah sampah, kios sebagai pelaku akhir dalam pemasaran produk, pemungut sampah sebagai jasa pengangkutan sampah dari rumah tangga ke TPS, serta pengelola TPS dan TPA sebagai pihak pemantau. Nilai tambah terbesar diterima oleh pelaku bank sampah yang ada di Kelurahan Pedurungan Kidul, serta menggunakan analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran dan meningkatkan produksi.en_US
dc.description.abstractThis research aims to analyze the value chain in waste management in the waste bank and TPST in the Village of Pedurungan Kidul and Muktiharjo Kidul, District Pedurungan, Semarang City. The subjects in this research are the actors of the value chain in the waste management. In this research, the sample of 30 respondents are selected using purposive sampling methods and snow ball sampling. The analytical methode used is the analysis of supply chain, value chain, value added and SWOT. Based on the analysis that has been done show that in general, the supply chain of waste management consists of 3 models. The value chain in waste management involves nine main actors, household as suppliers of raw materials, waste bank and TPST as intermediaries with collectors and manufactures of waste processing products, collectors as waste containers, industries as actors who process waste, stall as the last actor in product marketing, waste collector as a waste transport servise from household to TPS, and manager of TPS and TPA as the monitor. The biggest added value was accepted by the waste bank in the Village of Pedurungan Kidul, as well as using SWOT analysis in determining marketing strategies and increasing production.en_US
dc.publisherFE UMYen_US
dc.subjectRantai Pasok, Rantai Nilai, Nilai Tambah, SWOT. Supply Chain, Value Chain, Value Added, Analysis SWOTen_US
dc.titleANALISIS RANTAI NILAI PENGELOLAAN SAMPAHen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS PADA BANK SAMPAH DAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI KELURAHAN PEDURUNGAN KIDUL DAN MUKTIHARJO KIDUL, KECAMATAN PEDURUNGAN, KOTA SEMARANG)en_US
dc.typeThesis SKR FEB 063en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record