Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorBAHRUN, FAISAL
dc.date.accessioned2018-05-14T04:08:28Z
dc.date.available2018-05-14T04:08:28Z
dc.date.issued2018-04-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18747
dc.descriptionPenelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan diplomasi bencana yang dilakukan antara Jepang dan China pasca gempa Sichuan 2008. Hubungan kedua negara yang selama ini hanya seputar isu politik menjadikan penyelesaian permasalahan menjadi susah sehingga diperlukan alternatif penyelesaian lain, salah satunya menggunakan Diplomasi Bencana Alam. Kejadian bencana alam yang tinggi di kedua negara menjadikan Jepang dan China sebagai negara paling rawan bencana alam dengan kerugian yang tinggi baik material maupun non-material. Kesamaan keadaan membuat kedua negara sepakat bekerja sama dalam penanganan bencana alam. Dengan menggunakan konsep Diplomasi Bencana Alam yang dikenalkan oleh Ilan Kelman, terdapat tahapan dalam kerja sama bencana yaitu terdapat aktivitas sebelum bencana maupun aktivitas setelah bencana. Kerja sama yang dilakukan antara kedua negara meliputi aktivitas-aktivitas sebelum bencana seperti mitigasi, persiapan dan perencanaan untuk menghadapi bencana. Kerja sama juga dilakukan pasca bencana terjadi yang meliputi respons, rekonstruksi dan pemulihan. Kerja sama dilakukan oleh berbagai aktor di dalam negara baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, para ahli hingga Non-Governmental Organization. Kerja sama kedua negara dapat mengubah beberapa pola hubungan dan diplomasi bencana alam dapat bertindak sebagai katalisator dalam mempercepat kerja sama.en_US
dc.description.abstractThis research aims to describe disaster diplomacy through various activity between Japan and China after Sichuan Earthquake in 2008. The relationship between the two countries is just around politic which makes the problem solving need other alternatives which in this case through Disaster Diplomacy. The high number of disaster occurred in both countries makes them the two of the most suffered countries in the world physically and non-physically. The similar geography and disaster history between the two countries makes them decided to have cooperation in disaster management. Using the Disaster Diplomacy concept by Ilan Kelman, there are phase before the cooperation occur that includes predisaster activities and post disaster activities. The pre-disaster activity that has been done between Japan and China are mitigation, preparation and planning. While the post-disaster activity includes responses, reconstruction and rehabilitation. Cooperation between Japan and China not just by the Central Government, the other actor in the country also participated in the cooperation which are regional government, expert, and Non-Governmental Organizations. The cooperation can change some of the relationship pattern and disaster diplomacy act as the catalysator in fostering the cooperationen_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectDisaster Diplomacy, Pre-Disaster Activity, Post- Disaster Activity, Disaster Management, 2008 Sichuan Earthquake). Diplomasi Bencana Alam, Aktivitas Pre-Disaster, Aktivitas Post-Disaster, Kerja Sama Penanganan Bencana, Gempa Bumi Sichuan 2008)en_US
dc.titlePENGGUNAAN DISASTER DIPLOMACY YANG DILAKUKAN OLEH JEPANG TERHADAP CHINA PASCA GEMPA SICHUAN 2008en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 096en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record