Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorNUR’AINI, FAUZIAH HUSNA
dc.date.accessioned2018-05-17T03:10:26Z
dc.date.available2018-05-17T03:10:26Z
dc.date.issued2018-01-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18790
dc.descriptionPenelitian ini mengkaji wacana identitas Muslim dalam akun media sosial Pejuang Subuh yang mengajak pada anak muda untuk melakukan shalat subuh berjamaah di masjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana identitas Muslim dikonstruksikan dalam akun Twitter Pejuang Subuh. Metode pada penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis yang diimplementasikan dalam bentuk analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui dokumentasi yaitu mengumpulkan data berupa teks-teks dan gambar dari unggahan akun media sosial Pejuang Subuh. Kemudian data yang telah dikumpulkan diolah denganteknik analisis wacana kritis menurut model tiga dimensi dari Norman Fairclough dengan elemen-elemen yaitu teks, praktik kewacanaan dan praktik sosial. Berdasarkan hasil analisis dari data-data yang ada, peneliti kemudian menemukan beberapa hal, bahwa Pejuang Subuh mengkonstruksi bahwa Muslim yang ideal adalah mereka yang rajin melakukan shalat berjamaah di masjid terutama pada waktu subuh. Kedua, busana yang digunakan bukan hanya sekedar busana melainkan sebagai alat ukur keislaman seseorang. Ketiga, media sosial digunakan sebagai alat untuk bersaing dengan akun media sosial lainnya dalam menyebarkan identitas keislaman tersebut.en_US
dc.description.abstractThis study examines the discourse of Muslim identity in the social media account of Pejuang Subuh which invites young people to perform dawn prayers in congregation in the mosque. This study aims to find out how the Muslim identity is constructed in Twitter Pejuang Subuh. The method in this research uses critical discourse analysis which is implemented in the form of qualitative analysis. Techniques of collecting research data through the documentation of collecting data in the form of texts and images of social media account uploaders Pejuang Subuh. Then the data collected is processed by the critical discourse analysis technique according to Norman Fairclough's three-dimensional model with elements of text, practice of social discontent and practice. Based on the results of the analysis of existing data, researchers then found some things, that the Pejuang Subuh construct that ideal Muslims are those who diligently perform prayers in congregation at the mosque, especially at dawn. Second, the clothing that is used not only clothing but as a measure of one's Islam. Third, social media is used as a means to compete with other social media accounts in spreading the Islamic identity.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectDiscourse, Muslim Identity, Social Media, Community. Wacana, Identitas Muslim, Sosial Media, Komunitasen_US
dc.titleWACANA IDENTITAS MUSLIM DALAM AKUN MEDIA SOSIAL PEJUANG SUBUHen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 027en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record