dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | MAHARDANI, SHIKO INDRAWAN | |
dc.date.accessioned | 2018-05-17T06:29:53Z | |
dc.date.available | 2018-05-17T06:29:53Z | |
dc.date.issued | 2018-02-22 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18799 | |
dc.description | Hipertensi atau peningkatan tekanan darah diatas normal sering tidak menunjukkan tanda
dan gejala yang cukup berarti, dan hipertensi juga menyebabkan banyak komplikasi. Sehingga
disebut sebagai penyakit silent killer. Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2007 didapatkan
hasil bahwa prevalensi kejadian hipertensi penduduk dengan umur 18 tahun ke atas di
Indonesia adalah sebesar 31,7%. Provinsi DIY sendiri termasuk salah satu provinsi yang
prevalensi hipertensi nya sebesar 35,8% lebih tinggi dari angka nasional. Oleh karena masih
besarnya angka prevalensi hipertensi di usia remaja ke atas maka perlu adanya tindakan
preventif mulai dini. Diantaranya adalah dengan merubah persepsi yang salah pada kalangan
remaja mengenai hipertensi. Materi disampaikan melalui audiovisual yang memberi contoh
secara konkret dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan. Uji eksperimental
dilakukan pada 96 responden dengan usia remaja yaitu 14-17 tahun. Penelitian dilakukan
dengan uji pre test dan post test yang telah dibagi 48 responden kelompok kontrol dan 48
responden kelompok intervensi pada masing-masing variable yaitu persepsi kerenatanan dan
keseriusan melalui pemberian kuesioner. Analisis data menggunakan metode deskriptif untuk
mengetahui gambaran responden. Kemudian uji analisis kuantitatif menggunakan Mann
Whitney dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan melalui media audiovisual terhadap peningkatan skor persepsi remaja mengenai
kerentanan perilaku pencegahan hipertensi dengan nilai p<0,05. Tidak terdapat pengaruh
pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap persepsi keseriusan perilaku
pencegahan hipertensi dengan nilai p>0.05. | en_US |
dc.description.abstract | Hypertension or elevated blood pressure above normal often does not show significant
signs and symptoms. Hypertention can also causes many complications. That is why it called
a silent killer disease. Based on data from Riskesdas in 2007 the result of prevalence incidence
of hypertension population with age 18 years and over in indonesia is equal to 31,7%. DIY
province itself is one of the provinces whose hypertension prevalence is 35.8% higher than the
national rate. Because of the prevalence of hypertension in adolescence and above are high, it
is necessary to promote preventive actions. One of the action is changes the wrong perception
among teenagers about hypertension. The material is delivered through audiovisuals that give
concrete examples using the sense of hearing and sight. The experimental method was
performed on 96 respondents with the age of adolescents in the age of 14 until 17 years.
Research conducted with pre test and post test on 48 respondents as control group and 48 others
as intervension group that has been divided before, the research would do each variable,
perception of susceptibilityand seriousness through giving questionnaire. Data analysis using
descriptive method to know. Then the test of quantitative analysis using Mann Whitney and
Wilcoxon. There is effect of health education through audiovisual media toward improvement
of adolescent susceptibility perception score on hypertension prevention behavior with p<0,05.
However, there is no effect of health education through audiovisual media on the perception of
seriousness of hypertensive prevention behavior with p> 0.05. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | hypertension, adolescent, perception, hypertension prevention, audiovisual media. hipertensi, remaja, persepsi, pencegahan hipertensi, media audiovisual. | en_US |
dc.title | PENGARUH AUDIOVISUAL PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERSEPSI REMAJA MENGENAI KESERIUSAN DAN KERENTANAN PERILAKU PENCEGAHAN HIPERTENSI | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
029 | en_US |