Show simple item record

dc.contributor.authorSUHARTININGTYAS, DWI
dc.date.accessioned2018-05-30T09:31:29Z
dc.date.available2018-05-30T09:31:29Z
dc.date.issued2013-01-17
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19237
dc.descriptionSIMPOSIUM INI DALAM RANGKA LUSTRUM KE 65 FKG UGMen_US
dc.description.abstractgz Erythemo multiforme [EM] merupakan kondisi akut, self-limiting dan kambuhan yang ditandai erupsi kuf it, baik disertai maupun tanpa lesi mucosal. Patofisiologi EM tidak sepenuhnya dipahami, namun herpes associated Erythemo multiforme [HAEM] nampaknya terlibat dalam reaksi sel yang dimediasi imun dan berkaitan dengan antigen herpes simpleks virus (HSV). Awalnya lesi mulut berupa makula merah di bibir dan mukosa bukal, kemudian berubah sebagai ulkus. Pemberian kortikosteroid sistemik masih kontroversi, namun terbukti efektif untuk HAEM. Tujuan: Laporan kasus ini dimaksudkan untuk menggambarkan HAEM dengan penekanan pada anamnesis, penampilan klinis, dan penatalaksanaannya. Kasus dan Penatalaksanaannya: Laki-laki 29 tahun mengeluhkan nyeri mulut dan sariawan kambuhan sejak kecil, yang semakin parah dengan pertambahan usia. Berdasarkan anamnesis, pasien tidak mengalami penurunan berat badan, demam, batuk kronis, kebiasaan merokok, dan alergi namun dilaporkan sering bersendawa terutama setelah makan. Pemeriksaan klinis menunjukkan ulkus mulut multiple. Diagnosis diferensial ditegakkan sebagai RAS mayor, aphthous kompleks sebagai manifestasiGERD dan HAEM. Inisialterapi berupa debridasi mulut, terapi paliatif, instruksi kebersihan mulut dan perbaikan diet. Perawatan ini hanya bersifat sementara, sepuluh hari kemudian pasien dilaporkan mengalami kekambuh yang lebih parah. Pemeriksaan klinis menunjukkan demam ringan, lesu dan terdapat ulkus multipel dangkal yang luas pada mukosa bukal, palatum dan lidah. Krusta hemoragik menutupi kedua vermillion bibir. Beberapa makula merah tampak pada kulit, Berdasarkan gejala sistemik dan temuan klinis, diagnosis kerja ditegakkan sebagai HAEM. Penatalaksanaan kasus berupa terapi paliatif dan pemberian metil prednisolon dosis sedang. Saat kontrol pasien mengalami penyembuhan dengan perbaikan fungsi mulut. Terapi metil prednisolon tetap diberikan dengan tapering dose dan peresepan antivirus dimaksudkan untuk mencegah kekambuhan. Kesimpulan: Temuan Oral sebagai aphthous kambuhan dengan krusta hemoragik pada bibir disertai gejala prodomal ringan didiagnosis sebagai suspek HAEM. Pemberian kortikosteroid sistemik masih kontroversi, namun terbukti efektif untuk mengurangi tanda dan gejala HAEM. Kata kunci: onset akut, berulang, ulkus mulut multipel, Herpes-ossocioted Erythemo Multiforme, kortikosteroid sistemiken_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUNIVERSITAS GADJAH MADAen_US
dc.subject, Herpes-ossocioted Erythemo Multiformeen_US
dc.titleHERPES-ASSOCIATED ERYTHEMQ MULTIFORME (HAEMI DAN PENATALAKSANAANNYAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • JURNAL
    Berisi tulisan dosen dalam yang telah dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional yang tidak diterbitkan oleh UMY. Diharapkan menambahkan link dari jurnal yang asli dalam diskripsinya.maupun internasional

Show simple item record