View Item 
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • JURNAL
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • JURNAL
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HERPES-ASSOCIATED ERYTHEMQ MULTIFORME (HAEMI DAN PENATALAKSANAANNYA

      Thumbnail
      View/Open
      SERTIFIKAT SIMPOSIUM (848.8Kb)
      Date
      2013-01-17
      Author
      SUHARTININGTYAS, DWI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      gz Erythemo multiforme [EM] merupakan kondisi akut, self-limiting dan kambuhan yang ditandai erupsi kuf it, baik disertai maupun tanpa lesi mucosal. Patofisiologi EM tidak sepenuhnya dipahami, namun herpes associated Erythemo multiforme [HAEM] nampaknya terlibat dalam reaksi sel yang dimediasi imun dan berkaitan dengan antigen herpes simpleks virus (HSV). Awalnya lesi mulut berupa makula merah di bibir dan mukosa bukal, kemudian berubah sebagai ulkus. Pemberian kortikosteroid sistemik masih kontroversi, namun terbukti efektif untuk HAEM. Tujuan: Laporan kasus ini dimaksudkan untuk menggambarkan HAEM dengan penekanan pada anamnesis, penampilan klinis, dan penatalaksanaannya. Kasus dan Penatalaksanaannya: Laki-laki 29 tahun mengeluhkan nyeri mulut dan sariawan kambuhan sejak kecil, yang semakin parah dengan pertambahan usia. Berdasarkan anamnesis, pasien tidak mengalami penurunan berat badan, demam, batuk kronis, kebiasaan merokok, dan alergi namun dilaporkan sering bersendawa terutama setelah makan. Pemeriksaan klinis menunjukkan ulkus mulut multiple. Diagnosis diferensial ditegakkan sebagai RAS mayor, aphthous kompleks sebagai manifestasiGERD dan HAEM. Inisialterapi berupa debridasi mulut, terapi paliatif, instruksi kebersihan mulut dan perbaikan diet. Perawatan ini hanya bersifat sementara, sepuluh hari kemudian pasien dilaporkan mengalami kekambuh yang lebih parah. Pemeriksaan klinis menunjukkan demam ringan, lesu dan terdapat ulkus multipel dangkal yang luas pada mukosa bukal, palatum dan lidah. Krusta hemoragik menutupi kedua vermillion bibir. Beberapa makula merah tampak pada kulit, Berdasarkan gejala sistemik dan temuan klinis, diagnosis kerja ditegakkan sebagai HAEM. Penatalaksanaan kasus berupa terapi paliatif dan pemberian metil prednisolon dosis sedang. Saat kontrol pasien mengalami penyembuhan dengan perbaikan fungsi mulut. Terapi metil prednisolon tetap diberikan dengan tapering dose dan peresepan antivirus dimaksudkan untuk mencegah kekambuhan. Kesimpulan: Temuan Oral sebagai aphthous kambuhan dengan krusta hemoragik pada bibir disertai gejala prodomal ringan didiagnosis sebagai suspek HAEM. Pemberian kortikosteroid sistemik masih kontroversi, namun terbukti efektif untuk mengurangi tanda dan gejala HAEM. Kata kunci: onset akut, berulang, ulkus mulut multipel, Herpes-ossocioted Erythemo Multiforme, kortikosteroid sistemik
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19237
      Collections
      • JURNAL

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV