dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | NABIILA, ANNISA | |
dc.date.accessioned | 2018-07-09T03:46:42Z | |
dc.date.available | 2018-07-09T03:46:42Z | |
dc.date.issued | 2017-06-12 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19967 | |
dc.description | Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
penimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai
oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi,
serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif
tertentu dapat berkembang kemudian. Penderita skizofrenia ditandai dengan
adanya hendaya nyata pada taraf kemapuan fungsional sebelumnya, yang dapat
terlihat dalam bidang pekerjaan, hubungan sosial, dan kemampuan merawat diri
sendiri. Psikoedukasi diartikan sebagai edukasi informasi pada penyakit dan
pengobatan dan yang mencakup integrasi aspek emosional yang memungkinkan
peserta-yaitu pasien serta anggota keluarga untuk mengatasi penyakit dimana
edukasi ini bersifat sistematis dan terstruktur. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui adanya pengaruh dari psikoedukasi terhadap fungsi sosial orang
dengan skizofrenia.
Jenis penelitian menggunakan quasy experiment dengan rancangan
pretest-posttest with one group. Teknik sampling menggunakan purposive
sampling. Jumlah sampel 20 dengan kelompok intervensi. Intervensi dilakukan
sebanyak 6x di puskesmas Tempel, Temon I, Srandakan, dan Playen II di
Yogyakarta selama bulan Desember 2016 sampai April 2017.
Hasil analisis data menunjukkan rerata nilai pretest 84,5% dan rerata nilai
posttest 94,0%. Hasil analisis non-parametric menggunakan Wilcoxon didapatkan
p=0,000. Karena p<0,005 maka diambil kesimpulan bahwa psikoedukasi
berpengaruh terhadap fungsi sosial orang dengan skizofrenia. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Schizophrenia is a syndrome with various causes and wide range of
development, alongside with numbers of effects regarding the genetic and
physical factors, and social cultures. Generally, it is marked by a deviation in
fundamental matters and characteristics in thinking and perception, along with
unreasonable affect. Consciousness and intellectual skills are usually maintained,
though certain cognitive retardations may develop. Schizophrenics are marked by
impairment in previous functional skills, can be observed in their job, social
relations, and self-maintaining. Psychoeducation is an informative education
about diseases and treatment, allowing emotional integration that gives
opportunity for the paticipants - the patients and their family to overcome the
disease. This education is systematic and structured. This study is to determine the
effect of psychoeducation toward social function in schizophrenics.
Method: This study used quasy experiment with pre-test and post-test with one
group design. Sampling technique used was purposive sampling. Total sample of
28 with intervention group. Intervention was done for 6 times in Tempel
Community Health Facility, Temon I, Srandakan, and Playen II, Yogyakarta from
December 2016 until April 2017.
Result: Study results showed mean value of the pre-test as 84.5% and mean value
of the post-test as 94.0%. Non-parametric study using Wilcoxon showed p=0.000.
With p<0.05, it can be concluded that psychoeducation effects social function in
shizophrenics. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | psychoeducation, mental illness, schizophrenia, social function. Psikoedukasi, gangguan jiwa, skizofrenia, fungsi sosial | en_US |
dc.title | PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP FUNGSI SOSIAL ORANG DENGAN SKIZOFRENIA DI KOMUNITAS | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
069 | en_US |