Show simple item record

dc.contributor.authorFAIZAL, FAJAR OKA
dc.date.accessioned2018-08-02T07:42:52Z
dc.date.available2018-08-02T07:42:52Z
dc.date.issued2018-05-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20330
dc.descriptionLetusan dari gunung berapi merupakan salah satu ancaman bencana yang tidak dapat direncanakan. oleh sebab itu maka masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitar gunung berapi harus mempersiapkan diri apabila bencana tersebut terjadi. Pada tanggal 26 Oktober 2010 Gunung Merapi mengalami erupsi, Kerusakan yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Merapi berdampak seperti rusaknya fasilitas umum. yaitu kerusakan yang terjadi pada hunian rumah tinggal, sekolah, tempat ibadah, layanan kesehatan dan fasilitas umum lainnya. Dengan memperhatikan beberapa dampak negatif tersebut, pemerintah membuat beberapa program untuk mengatasi bencana tersebut sesuai dengan peraturan No.17/2010 tentang pedoman umum penyelanggaraan rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kondisi fisik bangunan huntap dan infrastruktur pada Huntap Karangkendal, Huntap Pagerjurang, Huntap Batur, Huntap Plosokerep, Huntap Banjarsari di Kecamatan Cangkringan. Serta untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan dan penurunan kelayakan dan memberikan informasi dalam upaya peningkatan kelayakan pembangunannya. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dan dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua bangunan huntap masuk dalam kategori rusak ringan dengan nilai kerusakan <35%, nilai kerusakan terbesar berdasarkan sampel di masing masing huntap adalah sebagai berikut, Huntap Karangkendal 19,70%, Huntap Pagerjurang 19,73%, Huntap Batur 20,79%, Huntap Plosokerep 18,34%, Huntap Banjarsari 17,96%.en_US
dc.description.abstractEruption of volcano is one of the threats of a disaster that can not be planned. therefore, the people of Indonesia who live around the volcano must prepare themselves if the disaster occurs. On October 26, 2010 Mount Merapi erupted, The damage caused by the eruption of Mount Merapi impacts like the destruction of public facilities. such as damage to houses, schools, places of worship, health services and other public facilities. Taking into account some of these negative impacts, the government made several disaster-relief programs in accordance with Regulation No.17 / 2010 on general guidelines for post-disaster reconstruction rehabilitation and reconstruction. The purpose of this study is to assess the physical condition of buildings and infrastructure in the Huntap karangkendal, Huntap Pagerjurang, Huntap Batur, Huntap Plosokerep, Huntap Banjarsari in Cangkringan Distric. As well as to determine whether there is an increase and decrease of eligibility and provide information in an effort to improve the feasibility of development. data collection in this research using field observation method and documentation. From the results of research that has been done can be concluded that all buildings Huntap included in the category of minor damage with damage value <35%, the largest damage values based on the sample in each huntap is as follows , Huntap Karangkendal 19,70%, Huntap Pagerjurang 19,73%, Huntap Batur 20,79%, Huntap Plosokerep 18,34%, Huntap Banjarsari 17,96%.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectPermanent Residence, Residential infrastructure, Evaluation, Damaged building. Hunian tetap, Infrastruktur hunian, Evaluasi, Kerusakan bangunanen_US
dc.titleEVALUASI BANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN HUNIAN TETAP DI KECAMATAN CANGKRINGANen_US
dc.typeThesis SKR F T 165en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record