Show simple item record

dc.contributor.authorSETYADHY, DEWANTO
dc.date.accessioned2018-08-15T07:01:43Z
dc.date.available2018-08-15T07:01:43Z
dc.date.issued2018-07-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20591
dc.descriptionSistem pengapian adalah suatu sistem yang ada pada setiap motor bensin, yang digunakan untuk menghasilkan loncatan bunga api pada busi. Komponen yang sangat berpengaruh pada besar kecilnya percikan bunga api yang dihasilkan adalah busi, koil, dan CDI. Sistem pengapian ini sangat berpengaruh pada tenaga dan daya yang dibangkitkan oleh mesin tersebut. Sistem pengapian yang dipakai pada Jupiter Z adalah sitem pengapian CDI (capasitor discharge Ignition). Pada penelitian ini untuk mengetahui daya dan torsi paling tinggi, konsumsi bahan bakar paling efektif, dengan variasi busi, koil, dan CDI racing. Pada penelitian ini menggunakan sepeda motor Jupiter Z 110cc, busi iridium, koil YZ dan CDI Rextor. Proses penelitian ini dilakukan 3 pengujian yaitu dilakukan pengujian percikan bunga api, pengujian daya torsi menggunakan alat dynamometerdan pengujian konsumsi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar pertamax. Pengujian daya dan torsi dilakukan di bengkel Mototech menggunakan metode gas spontan mulai dari 4000 rpm sampai 10500 rpm. Sedangkan pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan di Stadion Sultan Agung menggunakan metode pengumpulan data dengan cara mengukur menggunakan buret setelah sepeda motor berjalan sejauh 4 km dengan kecepatan 40 km/jam agar diketahui bahan bakar yang dikonsumsi. Hasil dari pengujian daya dan torsi didapatkan daya tertinggi yang dihasilkan mesin adalah 8,80 HP pada penggunaan CDI racing – Koil standar – busi racing pada putaran mesin 7570 rpm. Sedangkan pada pengujian torsi maksimal dihasilkan pada variasi CDI rextor – Koil YZ – busi standar yaitu sebesar 12,09 N.m pada putaran mesin 4528 rpm. Hal ini dikarenakan penggunaan variasi tersebut menghasilkan loncatan bunga api yang lebih besar daripada yang standar sehingga mempercepat proses pembakaran pada ruang bakar. Dan untuk pengujian konsumsi bahan bakar yang paling irit pada variasi CDI racing Koil standar Busi racing yaitu sebesar 61,82 km/liter sedangkan konsumsi bahan bakar yang paling boros pada variasi CDI standar Koil standar Busi standar yaitu sebesar 52,28 km/liter.en_US
dc.description.abstractSistem pengapian adalah suatu sistem yang ada pada setiap motor bensin, yang digunakan untuk menghasilkan loncatan bunga api pada busi. Komponen yang sangat berpengaruh pada besar kecilnya percikan bunga api yang dihasilkan adalah busi, koil, dan CDI. Sistem pengapian ini sangat berpengaruh pada tenaga dan daya yang dibangkitkan oleh mesin tersebut. Sistem pengapian yang dipakai pada Jupiter Z adalah sitem pengapian CDI (capasitor discharge Ignition). Pada penelitian ini untuk mengetahui daya dan torsi paling tinggi, konsumsi bahan bakar paling efektif, dengan variasi busi, koil, dan CDI racing. Pada penelitian ini menggunakan sepeda motor Jupiter Z 110cc, busi iridium, koil YZ dan CDI Rextor. Proses penelitian ini dilakukan 3 pengujian yaitu dilakukan pengujian percikan bunga api, pengujian daya torsi menggunakan alat dynamometerdan pengujian konsumsi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar pertamax. Pengujian daya dan torsi dilakukan di bengkel Mototech menggunakan metode gas spontan mulai dari 4000 rpm sampai 10500 rpm. Sedangkan pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan di Stadion Sultan Agung menggunakan metode pengumpulan data dengan cara mengukur menggunakan buret setelah sepeda motor berjalan sejauh 4 km dengan kecepatan 40 km/jam agar diketahui bahan bakar yang dikonsumsi. Hasil dari pengujian daya dan torsi didapatkan daya tertinggi yang dihasilkan mesin adalah 8,80 HP pada penggunaan CDI racing – Koil standar – busi racing pada putaran mesin 7570 rpm. Sedangkan pada pengujian torsi maksimal dihasilkan pada variasi CDI rextor – Koil YZ – busi standar yaitu sebesar 12,09 N.m pada putaran mesin 4528 rpm. Hal ini dikarenakan penggunaan variasi tersebut menghasilkan loncatan bunga api yang lebih besar daripada yang standar sehingga mempercepat proses pembakaran pada ruang bakar. Dan untuk pengujian konsumsi bahan bakar yang paling irit pada variasi CDI racing Koil standar Busi racing yaitu sebesar 61,82 km/liter sedangkan konsumsi bahan bakar yang paling boros pada variasi CDI standar Koil standar Busi standar yaitu sebesar 52,28 km/liter.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectCDI, koil, busi, daya, torsi, konsumsi bahan bakar.en_US
dc.titlePENGARUH JENIS BUSI, KOIL DAN CDI TERHADAP KINERJA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z 110 CC DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PERTAMAXen_US
dc.typeThesis SKR F T 255en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record