HUBUNGAN KOMPETENSI PERAWAT TENTANG TRANSCULTURAL NURSING DENGAN PENGALAMAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Abstract
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki fungsi sangat penting dalam melakukan asuhan keperawatan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi antara perawat dengan pasien secara sadar yang memiliki tujuan untuk kesembuhan pasien. Perawat yang merupakan tenaga kesehatan yang paling lama berinteraksi dengan pasien akan lebih mengerti dan memahami dari respon pasienya. Transcultural nursing merupakan keperawatan yang memperhatikan norma cultural/budaya dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa merupakan contoh dari keberagaman budaya.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan kompetensi perawat tentang transcultural nursing dengan pengalaman pelaksanaan komunikasi terapeutik di PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan analisa teknik sampling data menggunakan Spearman. Subjek pada penelitian ini adalah 80 reponden. Teknik dalam pengambilan data menggunakan sampel yang sesuai kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner transcultural nursing dan kuesioner komunikasi terapeutik.
Hasil Penelitian: Sebagian besar perawat di PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki komunikasi terapeutik dalam kategori baik 60% dan kompetensi tentang transcultural nursing dengan kategori cukup 77,5%. Hasil analisa statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara transcultural nursing dengan komunikasi terapeutik dengan nilai p= 0,001 (>0,05) yang menunjukan ada hubungan antara transcultural nursing dengan komunikasi terapeutik.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara transcultural nursing dengan komunikasi terapeutik di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Perawat diharapkan bisa meningkatkan lagi dalam kompetensi transcultural nursing dan dapat mempertahankan dari komunikasi terapeutik yang sudah baik.