Show simple item record

dc.contributor.authorADLY, EMIL
dc.date.accessioned2018-08-24T01:57:57Z
dc.date.available2018-08-24T01:57:57Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20776
dc.descriptionPenggunaan aspal murni dalam pembuatan jalan sangat mempengaruhi ketersediaan aspal yang ada di dunia. Untuk meminimalisir penggunaan aspal dalam pembuatan jalan maka digunakan aspal modifikasi. Aspal modifikasi berperan penting dalam mengurangi penggunaan aspal untuk pembuatan jalan. Hal ini dikarenakan aspal modifikasi terdiri campuran material lain yang digunakan sebagai material penyusun aspal. Ada beberapa material yang dapat digunakan sebagai material pencampur aspal yaitu salah satunya adalah styrofoam. Styrofoam digunakan didasarkan pada cukup banyaknya penggunaan dalam kehidupan sehari-hari tetapi sedikit dimanfaatkan. Metode yang digunakan pada pengujian ini adalah metode Marshall. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh campuran aspal modifikasi dengan metode Marshall pada campuran AC-WC. Dari hasil pengujian didapat kadar aspal optimum sebesar 5,5% dengan campuran kadar styrofoam yang diuji adalah 6,5%, 7,5%, 8,5%, dan 9,5%. Pada pengujian penggantian aspal dengan styrofoam dilakukan pengujian Marshall, yang dapat menentukan nilai VMA, VIM, VFA, stabilitas, flow, dan MQ. Dari parameterparameter nilai Marshall kadar terbaik didapat pada campuran kadar aspal dengan styrofoam 7,5%. Dari campuran aspal dengan styrofoam didapat nilai VMA sebesar 17,21%, nilai VIM sebesar 4,89%, nilai VFA sebesar 71,66%, nilai stabilitas sebesar 1304,82 kg, nilai flow sebesar 1,68 mm, dan nilai MQ sebesar 925,30 kg/mm.en_US
dc.description.abstractPenggunaan aspal murni dalam pembuatan jalan sangat mempengaruhi ketersediaan aspal yang ada di dunia. Untuk meminimalisir penggunaan aspal dalam pembuatan jalan maka digunakan aspal modifikasi. Aspal modifikasi berperan penting dalam mengurangi penggunaan aspal untuk pembuatan jalan. Hal ini dikarenakan aspal modifikasi terdiri campuran material lain yang digunakan sebagai material penyusun aspal. Ada beberapa material yang dapat digunakan sebagai material pencampur aspal yaitu salah satunya adalah styrofoam. Styrofoam digunakan didasarkan pada cukup banyaknya penggunaan dalam kehidupan sehari-hari tetapi sedikit dimanfaatkan. Metode yang digunakan pada pengujian ini adalah metode Marshall. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh campuran aspal modifikasi dengan metode Marshall pada campuran AC-WC. Dari hasil pengujian didapat kadar aspal optimum sebesar 5,5% dengan campuran kadar styrofoam yang diuji adalah 6,5%, 7,5%, 8,5%, dan 9,5%. Pada pengujian penggantian aspal dengan styrofoam dilakukan pengujian Marshall, yang dapat menentukan nilai VMA, VIM, VFA, stabilitas, flow, dan MQ. Dari parameterparameter nilai Marshall kadar terbaik didapat pada campuran kadar aspal dengan styrofoam 7,5%. Dari campuran aspal dengan styrofoam didapat nilai VMA sebesar 17,21%, nilai VIM sebesar 4,89%, nilai VFA sebesar 71,66%, nilai stabilitas sebesar 1304,82 kg, nilai flow sebesar 1,68 mm, dan nilai MQ sebesar 925,30 kg/mm.en_US
dc.publisherCivil and Electrical Engineering Journalen_US
dc.titleSTYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI ASPAL PENETRASI 60/70 DENGAN KADAR 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, DAN 9,5% PADA CAMPURAN AC-WCen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • JURNAL
    Berisi tulisan dosen dalam yang telah dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional yang tidak diterbitkan oleh UMY. Diharapkan menambahkan link dari jurnal yang asli dalam diskripsinya.maupun internasional

Show simple item record