STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI ASPAL PENETRASI 60/70 DENGAN KADAR 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, DAN 9,5% PADA CAMPURAN AC-WC
Abstract
Penggunaan aspal murni dalam pembuatan jalan sangat mempengaruhi ketersediaan aspal yang ada di dunia.
Untuk meminimalisir penggunaan aspal dalam pembuatan jalan maka digunakan aspal modifikasi. Aspal
modifikasi berperan penting dalam mengurangi penggunaan aspal untuk pembuatan jalan. Hal ini dikarenakan
aspal modifikasi terdiri campuran material lain yang digunakan sebagai material penyusun aspal. Ada beberapa
material yang dapat digunakan sebagai material pencampur aspal yaitu salah satunya adalah styrofoam.
Styrofoam digunakan didasarkan pada cukup banyaknya penggunaan dalam kehidupan sehari-hari tetapi
sedikit dimanfaatkan. Metode yang digunakan pada pengujian ini adalah metode Marshall.
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh campuran aspal modifikasi dengan metode Marshall pada campuran
AC-WC. Dari hasil pengujian didapat kadar aspal optimum sebesar 5,5% dengan campuran kadar styrofoam
yang diuji adalah 6,5%, 7,5%, 8,5%, dan 9,5%. Pada pengujian penggantian aspal dengan styrofoam dilakukan
pengujian Marshall, yang dapat menentukan nilai VMA, VIM, VFA, stabilitas, flow, dan MQ. Dari parameterparameter
nilai Marshall kadar terbaik didapat pada campuran kadar aspal dengan styrofoam 7,5%. Dari
campuran aspal dengan styrofoam didapat nilai VMA sebesar 17,21%, nilai VIM sebesar 4,89%, nilai VFA
sebesar 71,66%, nilai stabilitas sebesar 1304,82 kg, nilai flow sebesar 1,68 mm, dan nilai MQ sebesar 925,30
kg/mm.