Latar belakang : Fungsi rumah sakit dapat dijalankan dengan baik, dituntut mampu menetapkan kebijakan dan pengambilan keputusan, salah satu aspek yang perlu dilakukan pengelolaan manajemen obat. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan analisis deskriptif kuantitatif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif . Metode analisis menggunakan analisis ABC indeks kritis. Hasil : Hasil penelitian dengan menggunakan metode ABC Indeks Kritis yaitu kelompok A terdiri dari 69 item obat (7,3%), kelompok B terdiri dari 262 item obat (27,4%) dan kelompok C terdiri dari 624 item obat (65,3%). Kesimpulan : Metode ABC Indeks Kritis dapat membantu rumah sakit merencanakan penggunaan obat dengan mempertimbangkan nilai pemakaian, nilai investasi, dan nilai kekritisan obat. Daftar standar obat atau formularium obat menjadi aspek penting lain dalam perencanaan obat yang akan menjadi acuan dokter dalam memberi terapi.