Show simple item record

dc.contributor.advisorPERMATASARI, ANE
dc.contributor.authorKELREY, ABDUL MUTALIB
dc.date.accessioned2018-08-30T02:46:23Z
dc.date.available2018-08-30T02:46:23Z
dc.date.issued2018-04-27
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20960
dc.descriptionKonflik yang terjadi di Kecamatan Bula masih menjadi perdebatan dan masih banyak dipertanyakan karena belum terjawab secara detail mengenai alasan dan penyebab konflik tersebut terjadi. Kecamatan Bula merupakan salah satu mayoritas penghuninya adalah orangorang yang memiliki hubungan kekeluargaan dan solidaritas tinggi. Namun di sisi lain ketika pemilihan umum atau pilkada berlangsung di Kecamatan Bula terjadi konflik yang berujung pada aktualisasi kekerasan bahkan menelan korban jiwa Penelitian yang dilakukan penulis adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode analisis menggunakan metode kualitatif. Peran dan perilaku politik masyarakat di kecamatan Bula telah berjalan dengan baik. Tingginya ego dan rendahnya kesadaran politik masyarakat memicu konflik pada kegiatan pilkada yang pada akhirnya dapat berujung pada tindak kekerasan. Sehingga memerlukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan kegiatan/ pertemuan antar kampung. Selain silaturahmi, konflik yang tidak bisa ditangani oleh kedua pihak dapat dipecahkan dengan mendatangkan pihak ketiga yang netral untuk menjadi penengah yang membantu kedua pihak yang bermasalah. Masyarakat Kota Bula Seram Bagian Timur sudah memiliki keterlibatan yang baik dalam kegiatan pilkada, namun adanya beberapa faktor kecurangan yang dilakukan salah satu pihak calon pimpinan sehingga menimbulkan konflik yang berujung pada tindakan kekerasan.en_US
dc.description.abstractKonflik yang terjadi di Kecamatan Bula masih menjadi perdebatan dan masih banyak dipertanyakan karena belum terjawab secara detail mengenai alasan dan penyebab konflik tersebut terjadi. Kecamatan Bula merupakan salah satu mayoritas penghuninya adalah orangorang yang memiliki hubungan kekeluargaan dan solidaritas tinggi. Namun di sisi lain ketika pemilihan umum atau pilkada berlangsung di Kecamatan Bula terjadi konflik yang berujung pada aktualisasi kekerasan bahkan menelan korban jiwa Penelitian yang dilakukan penulis adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode analisis menggunakan metode kualitatif. Peran dan perilaku politik masyarakat di kecamatan Bula telah berjalan dengan baik. Tingginya ego dan rendahnya kesadaran politik masyarakat memicu konflik pada kegiatan pilkada yang pada akhirnya dapat berujung pada tindak kekerasan. Sehingga memerlukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan kegiatan/ pertemuan antar kampung. Selain silaturahmi, konflik yang tidak bisa ditangani oleh kedua pihak dapat dipecahkan dengan mendatangkan pihak ketiga yang netral untuk menjadi penengah yang membantu kedua pihak yang bermasalah. Masyarakat Kota Bula Seram Bagian Timur sudah memiliki keterlibatan yang baik dalam kegiatan pilkada, namun adanya beberapa faktor kecurangan yang dilakukan salah satu pihak calon pimpinan sehingga menimbulkan konflik yang berujung pada tindakan kekerasan.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKONFLIK PILKADAen_US
dc.titleKONFLIK PILKADA DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR PERIODE TAHUN 2005 – 2010 DAN PERIODE 2010 - 2015 (STUDI KASUS DI KECAMATAN BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR PERIODE TAHUN 2005 – 2010 DAN PERIODE 2010 – 2015)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 384en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record