KONFLIK PILKADA DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR PERIODE TAHUN 2005 – 2010 DAN PERIODE 2010 - 2015 (STUDI KASUS DI KECAMATAN BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR PERIODE TAHUN 2005 – 2010 DAN PERIODE 2010 – 2015)
Abstract
Konflik yang terjadi di Kecamatan Bula masih menjadi perdebatan dan masih banyak
dipertanyakan karena belum terjawab secara detail mengenai alasan dan penyebab konflik
tersebut terjadi. Kecamatan Bula merupakan salah satu mayoritas penghuninya adalah orangorang
yang memiliki hubungan kekeluargaan dan solidaritas tinggi. Namun di sisi lain ketika
pemilihan umum atau pilkada berlangsung di Kecamatan Bula terjadi konflik yang berujung
pada aktualisasi kekerasan bahkan menelan korban jiwa
Penelitian yang dilakukan penulis adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode
analisis menggunakan metode kualitatif.
Peran dan perilaku politik masyarakat di kecamatan Bula telah berjalan dengan baik.
Tingginya ego dan rendahnya kesadaran politik masyarakat memicu konflik pada kegiatan
pilkada yang pada akhirnya dapat berujung pada tindak kekerasan. Sehingga memerlukan solusi
untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan kegiatan/ pertemuan antar kampung.
Selain silaturahmi, konflik yang tidak bisa ditangani oleh kedua pihak dapat dipecahkan dengan
mendatangkan pihak ketiga yang netral untuk menjadi penengah yang membantu kedua pihak
yang bermasalah.
Masyarakat Kota Bula Seram Bagian Timur sudah memiliki keterlibatan yang baik dalam
kegiatan pilkada, namun adanya beberapa faktor kecurangan yang dilakukan salah satu pihak
calon pimpinan sehingga menimbulkan konflik yang berujung pada tindakan kekerasan.