ANALISIS PELAKSANAAN KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT DI RSU QUEEN LATIFA YOGYAKARTA
Abstract
Latar Belakang : Salah satu masalah umum dalam pemberian pelayanan kesehatan adalah masalah yang berkaitan dengan keselamatan pasien. RSU Queen Latifa merupakan Rumah Sakit Tipe D dengan data insiden keselamatan pasien pada tahun 2016 yaitu kejadian tidak diinginkan sebanyak 5 kasus dan kejadian nyaris cidera sebanyak 2 kasus. Tujuan dari penelitian ini menganalisis pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit tersebut dilihat dari sasaran keselamatan pasien, ketersediaan dokumen dan sarana prasarana serta hambatan yang dihadapi.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian gabungan atau mixed methode. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan pendekatan deskriptif dengan melakukan observasi pelaksanaan keselamatan pasien pada seluruh perawat sejumlah 32 orang, sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam pada 4 informan yang terlibat dalam tim keselamatan pasien. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan data kualitatif dianalisis secara kualitatif kemudian kedua data dianalisis kembali dengan metode meta analisis secara deskriptif
Hasil dan pembahasan : Observasi pelaksanaan enam sasarn keselamatan pasien didapatkan hasil yaitu identifikasi pasien sebesar 84%, komunikasi efektif sebesar 91%, pemakaian obat dengan kewaspadaan tinggi sebesar 100%, ketepatan lokasi, prosedur dan pasien yang akan dibedah sebesar 100%, pengurangan resiko infeksi sebesar 94% dan pencegahan pasien resiko jatuh sebesar 81%. Ada dua sasaran yang telah mendapatkan hasil maksimal. Hasil dari wawancara menguatkan bahwa pelaksanaan keselamatan pasien di RSU Queen Latifa telah baik namun belum maksimal. Belum maksimalnya pelaksanaan keselamatan pasien ini dikarenakan faktor kebiasaan dan kesadaran perawat. Adapun dokumen dan sarana prasana pendukung pelaksanaan keselamatan pasien telah tersedia di semua unit xiv
Kesimpulan: Pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di RSU Queen Latifa sudah dilaksanakan dengan baik namun belum semua sasaran terlaksana secara maksimal .