Show simple item record

dc.contributor.authorPUTRA, DINO AVINSA ANGGARA
dc.date.accessioned2018-08-31T02:12:30Z
dc.date.available2018-08-31T02:12:30Z
dc.date.issued2018-08-27
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20989
dc.descriptionLatar Belakang : Pada tanggal 1 januari 2014 pemerintah mulai mengoperasikan program jaminan kesehatan yang dinamakan dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Penerapan sistem tersebut menuntut seluruh rumah sakit mengikuti program tersebut dengan mengikuti formularium klaim yang pemerintah sudah tentukan. Salah satu masalah yang sering ditemui di rumah sakit adalah ketidaksesuaian pendapatan hasil klaim rumah sakit terhadap pembayaran dari BPJS yang cenderung membuat keuntungan rumah sakit menjadi berkurang. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping masih menemui masalah tersebut selama beberapa bulan akhir ini, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sebagai alur model verifikasi klaim BPJS pasien rawat inap yang baik. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititif dengan wawancara. Responden penelitian ini hanya yang berhubungan dengan klaim BPJS pasien rawat inap. Hasil penelitian : Tingkat permasalahan tertinggi pada aspek DPJP tidak lengkap mengisi rekam medis. Kedua pada aspek Verifikator BPJS rumah sakit tidak selalu di tempat. Ketiga, kurangnya persamaan persepsi antara verifikator BPJS dengan rumah sakit. Keempat, tarif yang didapatkan rumah sakit lebih kecil dibandingkan tarif klaim yang diajukan. Kelima, Coding atau Grouping diagnosis Ina-CBG’s yang tidak sesuai. Kesimpulan : Pelaksanaan verifikasi klaim BPJS oleh verifikator dan rumah sakit di RS PKU Muhammadiyah Gamping belum berjalan dengan baik. Penyebab ketidaksesuaian klaim BPJS di RS PKU Muhammadiyah Gamping adalah coding atau grouping diagnosis ke sistem INA-CBG’s yang belum sesuai.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Pada tanggal 1 januari 2014 pemerintah mulai mengoperasikan program jaminan kesehatan yang dinamakan dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Penerapan sistem tersebut menuntut seluruh rumah sakit mengikuti program tersebut dengan mengikuti formularium klaim yang pemerintah sudah tentukan. Salah satu masalah yang sering ditemui di rumah sakit adalah ketidaksesuaian pendapatan hasil klaim rumah sakit terhadap pembayaran dari BPJS yang cenderung membuat keuntungan rumah sakit menjadi berkurang. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping masih menemui masalah tersebut selama beberapa bulan akhir ini, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sebagai alur model verifikasi klaim BPJS pasien rawat inap yang baik. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititif dengan wawancara. Responden penelitian ini hanya yang berhubungan dengan klaim BPJS pasien rawat inap. Hasil penelitian : Tingkat permasalahan tertinggi pada aspek DPJP tidak lengkap mengisi rekam medis. Kedua pada aspek Verifikator BPJS rumah sakit tidak selalu di tempat. Ketiga, kurangnya persamaan persepsi antara verifikator BPJS dengan rumah sakit. Keempat, tarif yang didapatkan rumah sakit lebih kecil dibandingkan tarif klaim yang diajukan. Kelima, Coding atau Grouping diagnosis Ina-CBG’s yang tidak sesuai. Kesimpulan : Pelaksanaan verifikasi klaim BPJS oleh verifikator dan rumah sakit di RS PKU Muhammadiyah Gamping belum berjalan dengan baik. Penyebab ketidaksesuaian klaim BPJS di RS PKU Muhammadiyah Gamping adalah coding atau grouping diagnosis ke sistem INA-CBG’s yang belum sesuai.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectVERIFIKASI KLAIMen_US
dc.subjectCODING-GROUPING INA-CBG’Sen_US
dc.subjectKLAIM BPJSen_US
dc.titleMODEL VERIFIKASI KLAIM BPJS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPINGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record