dc.contributor.advisor | SUCIATI | |
dc.contributor.author | SUBKHI, AKHMAD MAULANA | |
dc.date.accessioned | 2018-09-07T06:27:21Z | |
dc.date.available | 2018-09-07T06:27:21Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21114 | |
dc.description | De Mata Trick Eye Museum merupakan pioneer utama wisata museum 3D di Indonesia. Museum yang didirikan pada bulan Desember tahun 2013 bertempat di Yogyakarta ini mempunyai visi sebagai penyedia tempat wisata yang inovatif, edukatif dan entertaining. Selama 3 tahun berdiri De Mata Trick Eye Museum mengalami lonjakan signifikan dari total pengunjung yang berdatangan diantara museum-museum yang ada di Yogyakarta. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari upaya strategi promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola, yakni PT. Demata Maris Indonesia.
Strategi promosi menjadi komponen utama yang cukup penting bagi setiap perusahaan dimanapun. Salah satu cara yang dilakukan agar produk yang ditawarkan perusahaan dapat dikenal luas konsumen, maka perlu dilakukan strategi perencanaan, implementasi, dan evaluasi promosi yang tepat.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui dalam strategi promosinya De Mata Trick Eye Museum menggunakan beberapa bauran promotion mix yaitu, periklanan (iklan interaktif dengan media internet dan brosur), promosi penjualan (voucher tiket diskon dan voucher tiket gratis), pemasaran langsung (official website), sponsorship (merchant partner dengan hotel) dan publisitas yang dilakukan pada saat awal berdiri saja.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi promosi yang paling sering digunakan oleh De Mata Trick Eye Museum adalah melakukan reminding secara terus menerus melalui iklan interaktif dengan media internet dan sesering mungkin memberikan fasilitas voucher diskon maupun voucher tiket gratis kepada pengunjung. | en_US |
dc.description.abstract | De Mata Trick Eye Museum merupakan pioneer utama wisata museum 3D di Indonesia. Museum yang didirikan pada bulan Desember tahun 2013 bertempat di Yogyakarta ini mempunyai visi sebagai penyedia tempat wisata yang inovatif, edukatif dan entertaining. Selama 3 tahun berdiri De Mata Trick Eye Museum mengalami lonjakan signifikan dari total pengunjung yang berdatangan diantara museum-museum yang ada di Yogyakarta. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari upaya strategi promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola, yakni PT. Demata Maris Indonesia.
Strategi promosi menjadi komponen utama yang cukup penting bagi setiap perusahaan dimanapun. Salah satu cara yang dilakukan agar produk yang ditawarkan perusahaan dapat dikenal luas konsumen, maka perlu dilakukan strategi perencanaan, implementasi, dan evaluasi promosi yang tepat.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui dalam strategi promosinya De Mata Trick Eye Museum menggunakan beberapa bauran promotion mix yaitu, periklanan (iklan interaktif dengan media internet dan brosur), promosi penjualan (voucher tiket diskon dan voucher tiket gratis), pemasaran langsung (official website), sponsorship (merchant partner dengan hotel) dan publisitas yang dilakukan pada saat awal berdiri saja.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi promosi yang paling sering digunakan oleh De Mata Trick Eye Museum adalah melakukan reminding secara terus menerus melalui iklan interaktif dengan media internet dan sesering mungkin memberikan fasilitas voucher diskon maupun voucher tiket gratis kepada pengunjung. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Strategi, Promosi, Diskon, Museum | en_US |
dc.title | STRATEGI PROMOSI DE MATA TRICK EYE MUSEUM DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG TAHUN 2016-2017 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
517 | en_US |