ANALISIS KUAT TEKAN SELF COMPACTING CONCRETE DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KAOLIN
Abstract
Self Compacting Concrete (SCC) termasuk beton inovatif yang dapat dituang mengalir dan menjadi padat dengan memanfaatkan berat sendiri, tanpa proses pemadatan dengan metode getaran atau metode lainnya. Dengan SCC diharapkan dapat mengatasi permasalah yang sering kali terjadi pada proses pengecoran beton bertulang. Pengecoran sangat perlu diperhatikan, apabila pelaksanaan pengecoran tidak sempurna maka beton yang dihasilkan tidak maksimal. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis kuat tekan SCC dengan penambahan kaolin 5%, 10%, dan 15% pada semen dan pengaruh umur perendaman beton 7, 14, dan 28 hari terhadap sifat SCC. Pembuatan benda uji menggunakan silinder berukuran 15 cm x 30 cm dengan total benda uji sebanyak 27 buah. Penambahan zat admixture superplasticizer Viscocrete 1003 dengan kadar yang sama yaitu 1% dari berat semen dan kaolin. Penambahan kaolin terhadap pengujian beton kondisi segar telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh EFNARC kecuali pada pengujian J-Ring. Metode perancangan beton (mix design) dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Anggarwal dkk (2008), yaitu campuran self compacting concrete (SCC4 )dan EFNARC tentang pengujian beton segar. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa nilai kuat tekan rata - rata beton pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari berturut turut untuk kadar variasi kaolin 5% sebesar 21,6 MPa, 25,0 MPa, 29,6 MPa, dan untuk kadar variasi kaolin 10% sebesar 24,0 MPa, 26,7 MPa, 31,2 MPa dan yang terakhir untuk kadar variasi kaolin 15% sebesar 25,8 MPa, 26,9 MPa, dan 29,6 MPa. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan penambahan kadar variasi kaolin 10% paling optimum dengan nilai kuat tekan sebesar 31,2 MPa pada umur 28 hari.