Show simple item record

dc.contributor.authorPURNAMAWATI, DITHA ASTUTI
dc.date.accessioned2018-09-18T03:57:06Z
dc.date.available2018-09-18T03:57:06Z
dc.date.issued2018-09-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21315
dc.descriptionLatar Belakang: Gagal jantung adalah fase kronis yang menyebabkan kerusakan fungsional jantung akibat banyaknya gejala yang terjadi. Banyaknya gejala yang terjadi akan berdampak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari, sehingga akhirnya mempengaruhi kualitas hidup. Gagal jantung memerlukan penatalaksaan yang tepat, intervensi diberikan dapat berupa terapi farmakologi dan non farmakologi, yang salah satu diantaranya supportive-educative system. Sistem ini membantu pasien memperoleh informasi kesehatan, serta dalam pengambilan keputusan. Tujuan: Mengidentifikasi pengaruh supportive-educative system terhadap Activity Daily Living dan kualitas hidup pasien Gagal Jantung. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test with control group, sebanyak 34 pasien dipilih dengan menggunakan teknik non probability, jenis consecutive sampling. Keseluruhan responden dibagi dalam dua kelompok, kelompok intervensi diberikan perlakuan supportive-educative system, sedangkan kelompok kontrol diberikan discharge planning diruangan selama 4 minggu. Diuji menggunakan Wilcoxon dan Paired Samples Test. Hasil: Penelitian ini menunjukan menunjukan kelompok intervensi lebih berpengaruh dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan ρ-value sebesar 0,00. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian supportive-educative system terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Gagal jantung adalah fase kronis yang menyebabkan kerusakan fungsional jantung akibat banyaknya gejala yang terjadi. Banyaknya gejala yang terjadi akan berdampak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari, sehingga akhirnya mempengaruhi kualitas hidup. Gagal jantung memerlukan penatalaksaan yang tepat, intervensi diberikan dapat berupa terapi farmakologi dan non farmakologi, yang salah satu diantaranya supportive-educative system. Sistem ini membantu pasien memperoleh informasi kesehatan, serta dalam pengambilan keputusan. Tujuan: Mengidentifikasi pengaruh supportive-educative system terhadap Activity Daily Living dan kualitas hidup pasien Gagal Jantung. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test with control group, sebanyak 34 pasien dipilih dengan menggunakan teknik non probability, jenis consecutive sampling. Keseluruhan responden dibagi dalam dua kelompok, kelompok intervensi diberikan perlakuan supportive-educative system, sedangkan kelompok kontrol diberikan discharge planning diruangan selama 4 minggu. Diuji menggunakan Wilcoxon dan Paired Samples Test. Hasil: Penelitian ini menunjukan menunjukan kelompok intervensi lebih berpengaruh dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan ρ-value sebesar 0,00. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian supportive-educative system terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMKEP UMYen_US
dc.subjectGAGAL JANTUNGen_US
dc.subjectKUALITAS HIDUPen_US
dc.subjectACTIVITY DAILY LIVINGen_US
dc.subjectSUPPORTIVE-EDUCATIVE SYSTEMen_US
dc.titlePENGARUH SUPPORTIVE-EDUCATIVE SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL JANTUNGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record