KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT MENGHADAPI KELOMPOK ABU SAYYAFDI FILIPINA SELATAN (2001-2010)
Abstract
Penelitian ini fokus pada pembahasan serangan teroris terhadap kebijakan Amerika Serikat pada Gedung World Trade Center di New York dan Gedung Pentagon di Washington pada 11 September 2001 (9/11). Dimana pelaku Tragedi 9/11 adalah jaringan terorisme Al-Qaeda yang pernah dipimpinan oleh Osama bin Laden. Dan memiliki keterkaitan dengan Abu Sayyaf Group. Abu Sayyaf Group merupakan sebuah kelompok militant yang beroperasi di Filipina Selatan dan mempromosikan pendirian sebagai suatu negara Islam yang merdeka di Mindanao dan Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Abu Sayyaf Group berdiri pada awal tahun 1990-an oleh Abdurajak Janjalani atau yang biasa disebut dengan Abu Sayyaf. Abu Sayyaf Group terlibat dalam berbagai tindak kekerasan, seperti pemboman, pembunuhan, penculikan dan penyanderaan maupun pemerasan. Dalam perkembangannya, Abu Sayyaf Group dapat mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan pemerintah Filipina yang bersifat militer atau ancaman bersenjata dan membutuhkan respon militer dalam menghadapinya. Untuk menghilangkan ancaman Abu Sayyaf Group yang berpusat di Pulau Basilan. Kedua negara ini sepakat untuk melaksanakan hubungan kerjasama. Dalam usaha penangkalan ancaman militer atau ancaman bersenjata lainnya yang datang dari Abu Sayyaf Group. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan keberhasilan maupun kegagalam dalam penerapan kerjasama antara Amerika Serikat dan Filipina. Hal ini yang akhirnya mendapat dukungan publik dan politik domestik pada hasil kerjasama Amerika Serikat dan Filipina yang dilengkapi program pemerintahan Filipina dalam reformasi sosial dan pengentasan kemiskinan di Pulau Basilan tempat wilayah Abu Sayyaf Group beroperasi.