MINAT PETANI PADI DI KABUPATEN BANTUL DALAM MENERAPKAN SISTEM RESI GUDANG PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
Abstract
MINAT PETANI PADI DI KABUPATEN BANTUL DALAM MENERAPKAN SISTEM RESI GUDANG PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR. 2018. MIRFATUS SHOLICHAH (Skripsi dibimbing oleh ARIS SLAMET WIDODO & LESTARI RAHAYU). Sistem Resi Gudang adalah salah satu solusi dari harga beras yang sangat rendah karena memiliki konsep tunda jual gabah yang bertujuan untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik. Sistem Resi Gudang di Kabupaten Bantul telah mengalami dua perubahan manajemen. Kinerja dan kebijakan pengelola akan mempengaruhi minat petani dalam menerapkan Sistem Resi Gudang. Theory of Planned Behavior (TPB) cocok untuk menganalisis minat petani padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik petani, mengetahui minat petani dalam menerapkan Sistem Resi Gudang, dan menganalisis karakteristik hubungan petani dengan minat petani. Responden dipilih oleh 30 petani dengan metode purposive sampling dan dijelaskan secara deskriptif. Karakteristik petani responden di Kabupaten Bantul yaitu telah menempuh jenjang pendidikan hingga tingkat SMA, memiliki produksi padi 1-3 ton, memiliki kepemilikan cadangan gabah hingga 1.250 kilogram, penghasilan tani lebih dari Rp 12.100.000, lahan yang dimiliki antara 500-4.125 meter persegi, memiliki lahan dengan status lahan milik sendiri, berpengalaman sebagai petani selama 26 tahun, belum mendapatkan sosialisasi, memiliki lumbung pribadi, tidak memiliki pinjaman di bank, serta tidak menjabat sebagai pengurus kelompok tani. Tingkat minat petani di Kabupaten Bantul dalam menerapkan Sistem Resi Gudang di Kabupaten Bantul dalam kategori tinggi. Hubungan antara karakteristik petani dengan tingkat minat petani dalam menerapkan Sistem Resi Gudang adalah terdapat hubungan yang rendah. Karakteristik yang memiliki hubungan positif yaitu produksi padi, luas lahan, pengalaman bertani, dan jarak gudang SRG.