PERAN PASUKAN PERDAMAIAN INDONESIA DALAM MISI KEAMANAN DI LEBANON 2006-2012
Abstract
Gagasan mengenai perdamaian dunia menjadi topik yang hangat untuk diperbincangan terutama setelah pecahnya Perang Dunia II. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan perdamaian dengan melibatkan anggota PBB, dimana Indonesia termasuk didalamnya. Indonesia telah menunjukkan peranannya sebagai pihak yang berpartisipasi aktif mengimplementasikan perdamaian dengan mengirimkan Pasukan Perdamaian ke ke Lebanon yang tergabung pada pasukan UNIFIL (United Nations Interim Forces in Lebanon). Terdapat 3 faktor yang menyebabkan Indonesia ikut terlibat dalam penyelesaikan konflik yang terjadi di Lebanon yaitu agama, histori, dan idealisme pada UUD 1945. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui peranan pasukan perdamaian Indonesia dalam misi keamanan di Lebanon pada tahun 2009-2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yaitu Dedi Irwanto Nugroho yang pernah bergabung pada Kontingen Garuda sebagai pasukan perdamaian PBB. Hasil penelitian menemukan bahwa pengiriman pasukan penjaga perdamaian Indonesia ke Lebanon mampu meningkatkan citra Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merupakan cerminan dari idealisme bangsa Indonesia untuk turut serta dalam menciptakan perdamaian dunia seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Kegiatan yang dilakukan oleh kontingen pasukan perdamaian Indonesia di mampu memberikan dampak yang postif bagi masyarakat Lebanon pasca konflik. Hal ini terlihat dari bagaimana penerimaan yang diterima pasukan perdamaian Indonesia dari masyarakat Lebanon. Pasukan TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda/UNIFIL tidak segan-segan untuk berbaur dengan masyarakat. Penerapan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam misi perdamaian PBB di Lebanon mampu menunjang peran dan fungsi Kontingen Garuda/UNIFIL dalam menjalankan tugas-tugasnya.