dc.contributor.author | ROHMAWATI, NURIL LAILI | |
dc.date.accessioned | 2018-09-29T07:25:07Z | |
dc.date.available | 2018-09-29T07:25:07Z | |
dc.date.issued | 2018-05-14 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21619 | |
dc.description | Latar Belakang: Masa remaja adalah masa dimana seseorang beralih dari masa anak-anak ke dewasa. Pada masa ini seseorang memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi dan menyukai suatu tantangan tanpa melihat akibatnya. Masalah yang sering muncul pada masa remaja salah satunya yaitu perilaku seks pranikah. Semakin tingginya angka kejadian perilaku seks pranikah akhir-akhir ini merupakah salah satu hal yang meresahkan. Salah satu faktor penyebab yaitu kurangnya pengetahuan pencegahan seks pranikah yang tepat bagi remaja sehingga remaja melakukan perilaku seks pranikah.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencegahan seks pranikah pada mahasiswa kesehatan dan non kesehatan.
Metode Penelitian: Desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan simple random sampling sebanyak 154 mahasiswa kesehatan dan 266 mahasiswa non-kesehatan. Penelitian ni menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas koefisien korelasi biserial pada 30 responden dengan angka r tabel 0,361 dan reliabilitas menggunakan KR-20 dengan hasil 0,786. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Hasil Penelitian: Responden sebagian besar remaja akhir dengan usia 20 tahun di mahasiswa kesehatan sebanyak 58 responden (37,7%) sedangkan pada mahasiswa non kesehatan sebagian besar berusia 19 dan 20 tahun yang memiliki jumlah yang sama sebanyak 87 responden (32,7%). Sebagian besar besar responden berasal dari daerah jawa pada mahasiswa kesehatan sebanyak 100 responden (64,9%) dan pada mahasiswa non kesehatan sebanyak 155 responden (58,3%). Responden yang tiinggal dikos pada mahasiswa kesehatan sebanyak 115 responden (74,7%) dan non kesehatan sebanyak 209 responden (78,6%). Responden pada mahasiswa kesehatan mayoritas memiliki pencegahan seks pranikah dengan kategori baik sebanyak 111 responden (72,1%) sedangkan pada mahasiswa non kesehatan mayoritas memiliki pencegahan seks pranikah dengan kategori cukup baik sebanyak 128 responden (48,1%).
Kesimpulan: Gambaran pencegahan seks pranikah pada mahasiswaa kesehatan lebih baik dari pada mahasiswa non kesehatan. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Adolescence is a time when people move from childhood to adulthood. At this time a person has a high curiosity and likes a challenge regardless of the consequences. Problems that often arise in adolescence, one of which is premarital sex behavior. The increasing number of pre-marital sexual behavior events lately is one of the things that troubles. One of the causal factors is lack of premarital sex prevention knowledge that is appropriate for teenagers so that adolescents perform premarital sex behavior.
Research Purpose: This study aims to determine the prevention of premarital sex in health and non-healt student
Research Method: Quantitative descriptive research design with cross sectional approach. Sampling technique using simple random sampling as many as 154 health students and 266 non-health students. This research use self-made questionnaires by researcher and have tested the validity of biserial correlation coefficient on 30 respondents with r table number 0,361 and reliability using KR-20 with result 0,786. This research was conducted at Muhammadiyah University of Yogyakarta.
The results: Respondents of most of the late adolescents with age 20 years in healthcare students were 58 respondents (37.7%) whereas in non-health students mostly aged 19 and 20 years who had the same number as many as 87 respondents (32.7% . Most of the respondents came from Javanese area on health students as much as 100 respondents (64.9%) and on non-health students as many as 155 respondents (58.3%). Respondents who died in the health student in the kost 115 respondents (74.7%) and non-health as much as 209 respondents (78.6%). Respondents in the majority of health students have prevention of pre-marital sex with good category as many as 111 respondents (72.1%) whereas in the majority of non-health students have prevention of premarital sex with good enough category as much as 128 respondents (48.1%).
Conclusions: Prevention of premarital sex on health students is better than non-health student. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Adolescence, Prevention of Premarital Sex. : Remaja, Pencegahan Seks Pranikah. | en_US |
dc.title | PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH PADA MAHASISWA KESEHATAN DAN NON-KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
382 | en_US |