Latar Belakang: Sebagain besar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama mengalami peningkatan kapitasi, namun dengan adanya indikator komitmen pelayanan yang harus dipenuhi, akan menurunkan kapitasi aktual yang diterima. Tidak adanya kenaikan norma kapitasi sejak 2014 dan meningkatnya harga obat berdampak terhadap kapitasi, persentase biaya obat terhadap kapitasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kapitasi, prosentase biaya obat sebelum dan sesudah simulasi pendapatan kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan Klinik Pratama di Kota Cirebon dan mengetahui strateginya dalam memenuhi indikator komitmen pelayanan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif atau mixed methode, dengan rancangan penelitian sekuensial eksplanatori. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan worksheet, dan data kualitatif menggunakan wawancara. Data kuantitatif dianalisis dengan Wilcoxon, untuk menguji perbedaan kapitasi,persentase biaya obat terhadap kapitasi sebelum dan sesudah simulasi. Data kualitatif dinalisis menggunakan anlisa SWOT kualitatif untuk menentukan strategi dalam memenuhi indikator komitmen pelayanan. Hasil : Hasil uji Wilcoxon diperoleh significancy 0,000 (p < 0,05) antara penerimaan kapitasi, persentase biaya obat terhadap kapitasi sebelum dan sesudah simulasi. Startegi yang tepat memenuhi indikator komitmen pelayanan adalah peningkatan kompetensi tenaga medis, menghitung unit cost, menerapkan program promotif dan preventif, dan penerapan SOP. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan kapitasi, persentase biaya obat terhadap kapitasi sebelum dan sesudah simulasi. Klinik Pratama harus menerapkan strategi promotif dan preventif, dan kendali biaya melalui menghitung unit cost, serta pemenuhan standar baik itu kompetensi maupun prosedur pelayanan.