PENGARUH KONSENTRASI BAP DAN NAA TERHADAP INDUKSI TUNAS AKSILER Calliandra calothyrsus SECARA IN VITRO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi BAP dan NAA
yang dapat memberikan respon terbaik terhadap pertumbuhan tunas Calliandra
calothyrsus pada tahapan induksi tunas secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan
di Laboratorium Kultur Jaringan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPPBPTH) Yogyakarta.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan
rancangan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor
pertama adalah konsentrasi BAP dengan empat aras yaitu 1 mg/l, 2 mg/l, 3 mg/l
dan 4 mg/l. Faktor kedua adalah konsentrasi NAA dengan dua aras yaitu 0,1 mg/l
dan 0,5 mg/l, dengan menggunakan 1 kontrol yaitu tanpa penambahan zat
pengatur tumbuh (MS0). Medium yang digunakan yaitu medium MS (Murashige
dan Skoog). Perlakuan yang diujikan adalah kombinasi BAP+NAA yang terdiri
dari 8 aras dan 1 kontrol yaitu: BAP 0 mg/l + NAA 0 mg/l, BAP 1 mg/l + NAA 0,1 mg/l,
BAP 2 mg/l + NAA 0,1 mg/l, BAP 3 mg/l + NAA 0,1 mg/l BAP, 4 mg/l + NAA 0,1 mg/l,
BAP 1 mg/l + NAA 0,5 mg/l, BAP 2 mg/l + NAA 0,5 mg/l, BAP 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l,
BAP 4 mg/l + NAA 0,5 mg/l. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali
sehingga diperoleh 45 unit perlakuan. Pengamatan dilakukan selama 8 minggu,
parameter yang diamati meliputi: persentase eksplan hidup, browning, dan
kontaminasi, serta tinggi tunas, jumlah daun dan jumlah tunas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 2 mg/l BAP memberikan
jumlah dan tinggi tunas C. calothyrsus yang cenderung lebih baik dan
konsentrasi 0,5 mg/l NAA cenderung memberikan respon terbaik terhadap
pertumbuhan tunas C. calothyrsus secara in vitro.