View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      STRATEGI DIPLOMASI AFRIKA SELATAN DALAM KAPITALISASI SUKSES PIALA DUNIA RUGBY (1995-2010)

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (35.18Kb)
      HALAMAN JUDUL (301.1Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (144.7Kb)
      BAB I (162.9Kb)
      BAB II (278.7Kb)
      BAB III (321.7Kb)
      BAB IV (243.3Kb)
      BAB V (55.30Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (98.58Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (172.0Kb)
      Date
      2018
      Author
      PUTRA, SETIAWAN IKBAL
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Afrika Selatan adalah sebuah negara yang memplopori negara sebagai Rainbow Nation latar belakang masalah yang terjadi pada masyarakat Afrika Selatan yang beranekaragam. Istilah Rainbow Nation diprakarsai oleh Nelson Mandela yang mengutamakan rekonsiliasi dan persatuan Negara Afrika Selatan pasca rezim Apartheid. Nelson Mandela adalah seorang tokoh yang terkenal di dunia karena perjuanganya melawan rasisme dan menyatukan warga kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan. Nelson Mandela lahir pada tanggal 18 Juli 1918, dan meninggal 5 Desember 2013. Ia lahir di Mrezo, sebuah desa kecil di tepi Sungai Mbashe di daerah Umtata, Afrika Selatan. Pada saat pemerintahan Nelson Mandela ia berhasil mengkapitalisasi diplomasi dalam bidang olahraga melalui Piala Dunia Rugby 1995 untuk menyatukan rakyat kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan. Didalam tulisan yang penulis telah memaparkan bahwasanya Nelson Mandela mengkapitalisasi pada perayaan piala dunia Rugby 1995 melalui dua faktor yang pertama adalah faktor internal untuk menciptakan suasana yang lebih stabil pasca rezim Apartheid. Perayaan seremonial di final menjadi acuan dimana Nelson Mandela mengangkat simbol-simbol negara Afrika Selatan untuk dilihat dimata dunia. simbol bendera negara yang dibawa oleh fans dari Afrika Selatan menandai adanya kesatuan di Afrika Selatan. Lagu kebangsaan Afrika Selatan Nkosi Sikelel' iAfrika berkumandang diawal pertandingan simbol simbol negara tersebut menjadi runtuhnya rezim Apartheid dan menjadi langkah integrasi Afrika Selatan dibawah pemerintahan Nelson Mandela.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21773
      Collections
      • Department of International Relations

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV