dc.contributor.advisor | YAMIN, M. NURUL | |
dc.contributor.author | HAMIDAH, NUR | |
dc.date.accessioned | 2018-10-09T03:18:24Z | |
dc.date.available | 2018-10-09T03:18:24Z | |
dc.date.issued | 2018-05-07 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21921 | |
dc.description | Krisis merupakan keadaan yang sulit untuk dipisahkan dalam kehidupan manusia. Keadaan krisis ini biasanya terjadi pada orang-orang yang mengalami pengalam traumatis dalam hidupnya. Keadaan krisis ini jika tidak ditangani secara cepat akan berdampak pada perkembangan psikologis, emosi dan fisik seseorang. Maka pelaksanaan konseling krisis sangat penting dilakukan untuk mememulihkan seseorang agar dapat menjalankan kehidupannya dengan normal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan konseling krisis Pekerja Sosial dalam menangani klien pasca taruma di Wisma Bunda BPRSW Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil yang didapatkan meliputi; 1. Strategi konseling krisis yang digunakan Pekerja Sosial dalam menangani klien pasca trauma yaitu menunggunakan medel pendekatan konseling kelompok dan konseling individu dengan pendekatan konseling realitas. 2. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan konseling krisis yaitu, adanya klien yang tidak jujur, waktu yang terbatas, mood, dan kurangnya pemahaman pekerja sosial tentang teori konseling. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu adanya kerjasama antara pekerja sosial dengan psikolog, pramu sosial, warga binaan dan beberapa pegawai di BPRSW Yogyakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Krisis merupakan keadaan yang sulit untuk dipisahkan dalam kehidupan manusia. Keadaan krisis ini biasanya terjadi pada orang-orang yang mengalami pengalam traumatis dalam hidupnya. Keadaan krisis ini jika tidak ditangani secara cepat akan berdampak pada perkembangan psikologis, emosi dan fisik seseorang. Maka pelaksanaan konseling krisis sangat penting dilakukan untuk mememulihkan seseorang agar dapat menjalankan kehidupannya dengan normal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan konseling krisis Pekerja Sosial dalam menangani klien pasca taruma di Wisma Bunda BPRSW Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil yang didapatkan meliputi; 1. Strategi konseling krisis yang digunakan Pekerja Sosial dalam menangani klien pasca trauma yaitu menunggunakan medel pendekatan konseling kelompok dan konseling individu dengan pendekatan konseling realitas. 2. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan konseling krisis yaitu, adanya klien yang tidak jujur, waktu yang terbatas, mood, dan kurangnya pemahaman pekerja sosial tentang teori konseling. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu adanya kerjasama antara pekerja sosial dengan psikolog, pramu sosial, warga binaan dan beberapa pegawai di BPRSW Yogyakarta. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Konseling krisis, pekerja sosial, trauma | en_US |
dc.title | STRATEGI KONSELING KRISIS PEKERJA SOSIAL PADA KLIEN PASCA TRAUMA (STUDI KASUS : KLIEN DI WISMA BUNDA BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA YOGYAKARTA) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
123 | en_US |