dc.contributor.advisor | RATYA UTARI, TITA | |
dc.contributor.author | SISTA, ELHY | |
dc.date.accessioned | 2018-10-09T06:42:58Z | |
dc.date.available | 2018-10-09T06:42:58Z | |
dc.date.issued | 2018-08-08 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21955 | |
dc.description | Latar Belakang: Suku Jawa dan suku Melayu memiliki perbedaan baik dari ciri
fisik, lingkungan, pola makan dan lainnya, yang dapat mempengaruhi munculnya
maloklusi.
Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
tingkat keparahan maloklusi dan tingkat kebutuhan perawatan ortodontik pada
suku Jawa dan suku Melayu.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik
dengan desain cross sectional. Jenis data adalah data kualitatif. Penelitian ini
terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok suku Jawa sebanyak 62 subjek dan
suku Melayu sebanyak 62 subjek. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
indeks malalignment yang mengukur rotasi gigi dan penyimpangan gigi pada
masing-masing elemen gigi menggunakan penggaris khusus, dengan pemberian
skor 0, 1 dan 2 tergantung seberapa besar rotasi dan penyimpangan gigi. Hasil
pengukuran dijumlah kemudian dikategorikan sesuai kategori indeks
malalignment.
Hasil Penelitian: Indeks malalignment paling tinggi didapatkan pada kategori
maloklusi ringan dan membutuhkan perawatan ortodontik (41,30%). Hasil uji
mann-whitney didapatkan nilai P = 0,000 (p<0,05) menunjukkan adanya
perbedaan bermakna indeks malalignment antara suku Jawa dan suku Melayu.
Nilai rata-rata menunjukkan indeks malalignment suku Melayu lebih tinggi
dibandingkan suku Jawa.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan tingkat keparahan maloklusi dan tingkat kebutuhan perawatan
ortodontik pada suku Jawa dan suku Melayu, dimana suku Melayu lebih tinggi
dibandingkan suku Jawa. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Javanese and Malay tribes have some differences from the physical
characteristics, environtment, dietary habit and etc, which can affect the
appearance of malocclusion.
Research purpose: This study aims to determine the level severity of malocclusion
and the level of orthodontic treatment needs in the Javanese and Malay tribes.
Research method: The type of research conducted is an observational analytic
with cross sectional design. This type of data is qualitative. This study consists of
two groups, namely the Javanese tribe are 62 subjects and the Malay tribe are 62
subjects. Measurement were performed using the malalignment index which
measures rotation and displacement tooth on each tooth element use a special
ruler, with scoring 0, 1 and 2 depending on how large the rotation and
displacement of the teeth. The measurement results are added, then categorized
according to malalignment index categories.
Research results: The highest malalignment index is found in the category of mild
malocclusion and requires orthodontic treatment (41,30%). The mann-whitney
test results obtained value P = 0,000 (P<0,05) shows a significant difference of
malalignment index between the Javanese and the Malay tribe. Means value
shows the malalignment index of Malay tribes higher than Javanese tribes.
Conclusion: Based on the research, it can be concluded that there are differences
in the severity of malocclusion and the level of orthodontic treatment needs in the
Javanese and Malay tribes, where is Malay tribes is higher than Javanese tribes. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Malocclusion, Orthodontic Treatment, Javanese Tribe, Malay Tribe, Malalignment Index | en_US |
dc.title | PERBANDINGAN TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI DAN TINGKAT KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK PADA SUKU JAWA DAN SUKU MELAYU BERDASARKAN INDEKS MALALIGNMENT | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
284 | en_US |