Show simple item record

dc.contributor.authorNANDA, MYGGI RIZDWIKE
dc.date.accessioned2018-10-17T03:41:40Z
dc.date.available2018-10-17T03:41:40Z
dc.date.issued2018-10-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22189
dc.descriptionLatar Belakang: Instalasi pelayanan rawat jalan merupakan indikator yang dapat memperlihatkan tingkat kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Semakin tinggi jumlah pasien rawat jalan dapat menunjukkan semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap kepedulian dalam memelihara kesehatan, dan dapat memperlihatkan pentingnya peran rumah sakit sebagai tempat kunjungan baik untuk berobat maupun untuk berkonsultasi memelihara kesehatan dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan rumah sakit itu sendiri. Rumah sakit dengan pendapatan dan profit yang besar dapat lebih meningkatkan profesionalismenya sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dilakukan studi benchmarking sebagai salah satu cara penyusunan strategi untuk meningkatkan kunjungan rawat jalan. Tujuan Penelitian: Mengetahui hasil analisa perbandingan faktor internal instalasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS PKU Muhammadiyah Gamping yang diharapkan dapat memberi saran dalam peningkatan kunjungan rawat jalam. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sample penelitian ini manajer rawat jalan, kepala instalasi rawat jalan, pegawai rawat jalan, dan kepala unit pemasaran. Instrumen penelitian menggunakan wawancara mendalam. Analisis data dengan menggunakan analisis isi. Hasil dan Pembahasan: Dari penelitian didapatkan bahwa: 1. RS PKU Muhammadiyah Bantul belum terdapat alur pelayanan rawat jalan yang dapat memperjelas dan mempermudah pasien 2. Sarana dan prasarana di rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Gamping khususnya ruang tunggu lebih nyaman bila dibandingkan dengan RS PKU Muhammadiyah Bantul 3. Pemasaran dan penjualan di rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Bantul lebih memfokuskan pada pemeliharaan hubungan dengan pasien yang telah ada 4. Persentase peningkatan angka kunjungan rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Bantul masih lebih rendah dibandingkan dengan RS PKU Muhammadiyah Gamping Kesimpulan: Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1. RS PKU Muhammadiyah Bantul perlu mempertimbangkan membuat alur pelayanan rawat jalan dan bisa berupa poster yang ditempatkan di beberapa titik di rawat jalan untuk mempermudah pasien 2. Perlu dipertimbangkan perencanaan sarana dan prasarana khususnya ruang tunggu pasien agar lebih memberikan kenyamanan pasien 3. Perlu dipertimbangkan pemasaran dan penjualan yang menyasar pada komunitas luas.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Instalasi pelayanan rawat jalan merupakan indikator yang dapat memperlihatkan tingkat kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Semakin tinggi jumlah pasien rawat jalan dapat menunjukkan semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap kepedulian dalam memelihara kesehatan, dan dapat memperlihatkan pentingnya peran rumah sakit sebagai tempat kunjungan baik untuk berobat maupun untuk berkonsultasi memelihara kesehatan dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan rumah sakit itu sendiri. Rumah sakit dengan pendapatan dan profit yang besar dapat lebih meningkatkan profesionalismenya sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dilakukan studi benchmarking sebagai salah satu cara penyusunan strategi untuk meningkatkan kunjungan rawat jalan. Tujuan Penelitian: Mengetahui hasil analisa perbandingan faktor internal instalasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS PKU Muhammadiyah Gamping yang diharapkan dapat memberi saran dalam peningkatan kunjungan rawat jalam. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sample penelitian ini manajer rawat jalan, kepala instalasi rawat jalan, pegawai rawat jalan, dan kepala unit pemasaran. Instrumen penelitian menggunakan wawancara mendalam. Analisis data dengan menggunakan analisis isi. Hasil dan Pembahasan: Dari penelitian didapatkan bahwa: 1. RS PKU Muhammadiyah Bantul belum terdapat alur pelayanan rawat jalan yang dapat memperjelas dan mempermudah pasien 2. Sarana dan prasarana di rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Gamping khususnya ruang tunggu lebih nyaman bila dibandingkan dengan RS PKU Muhammadiyah Bantul 3. Pemasaran dan penjualan di rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Bantul lebih memfokuskan pada pemeliharaan hubungan dengan pasien yang telah ada 4. Persentase peningkatan angka kunjungan rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Bantul masih lebih rendah dibandingkan dengan RS PKU Muhammadiyah Gamping Kesimpulan: Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1. RS PKU Muhammadiyah Bantul perlu mempertimbangkan membuat alur pelayanan rawat jalan dan bisa berupa poster yang ditempatkan di beberapa titik di rawat jalan untuk mempermudah pasien 2. Perlu dipertimbangkan perencanaan sarana dan prasarana khususnya ruang tunggu pasien agar lebih memberikan kenyamanan pasien 3. Perlu dipertimbangkan pemasaran dan penjualan yang menyasar pada komunitas luas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectBENCHMARKINGen_US
dc.subjectRAWAT JALANen_US
dc.titleSTUDI BENCHMARKING FAKTOR INTERNAL FISIK INSTALASI RAWAT JALAN RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DAN RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPINGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record