Show simple item record

dc.contributor.authorPRASETYO, ALJUNED
dc.date.accessioned2018-10-18T04:10:42Z
dc.date.available2018-10-18T04:10:42Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22283
dc.descriptionLatar Belakang : RSUD Salatiga merupakan lembaga pelayanan publik yang harus tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas walaupun dalam keadaan darurat bencana. Oleh karena itu RSUD Salatiga harus menyelenggarakan system manajemen kesiapsiagaan dan tanggap darurat dalam menghadapi bencana baik karena bencana internal maupun eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan RSUD Salatiga dalam hal menangani bencana, sehingga seluruh anggota atau karyawan rumah sakit dapat memahami tentang bencana, bagaimana penanggulangannya serta bagaimana penerapannya di rumah sakit. Metode : Jenis dan rancangan penelitian ini bersifat kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipatif (Bungin, 2007:115), wawancara terstruktur dengan cara Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah, mengumpulkan bahan dokumenter yang ada, dan gabungan dari ketiganya. Sedangkan teknik analisa data menggunakan pendekatan studi kasus. Populasi staf atau karyawan rumah sakit, dengan jumlah responden 4 orang, analisa data dilakukan dengan cara studi kasus. Hasil Dan Pembahasan : RSUD Salatiga sudah memiliki buku Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit (P3B – RS), namun sudah kadaluwarsa. Sehingga perlu xv dilakukan evaluasi dan revisi. Belum dibentuk dan ditetapkan struktur organisasi Tim Kesiapsiagaan Bencana atau Tim Manajemen Insiden Rumah Sakit (TMIRS) di RSUD Salatiga. Pihak pelayanan medis maupun pihak manajerial RSUD Salatiga mendukung adanya pelaksanaan kesiapsiagaan bencana, namun belum siap secara keseluruhan. Yaitu antara lain kesiapan tentang menyiapkan daerah triage, label dan rambu-rambu, menyiapkan sumber daya manusia dengan kemampuan sesuai dengan standar pelayanan dan standar kompetensi, menyiapkan prosedurprosedur khusus atau SPO (Standar Prosedur Operasional) dalam melaksanakan dukungan medis, menyiapkan Pos Komando, menyiapkan sumber daya manusia cadangan, menyiapkan kebutuhan logistik, menyiapkan area dekontaminasi, menyiapkan sarana fasilitas komunikasi (terutama pengadaan alat komunikasi “Handy Talky”). RSUD Salatiga dalam hal membangun sistem komunikasi dan koordinasi secara terpadu dalam rangka menghadapi keadaan darurat bencana telah memasang jaringan komunikasi internal menggunakan “aiphone”, namun belum memiliki alat komunikasi tanpa kabel yaitu “Handy Talky” agar lebih mudah, efisien, dan efektif dalam berkomunikasi dan berkoordinasi antar personil dan antar ruangan tanpa gangguan bila terjadi terputusnya kabel akibat bencana. Belum terbentuk jalinan kerjasama komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait (Dinas Pemadam Kebakaran, Palang Merah Indonesia, Public Safety Center - 119, Kepolisian, Dinas Kesehatan Kota, dan Rumah Sakit disekitarnya). RSUD Salatiga belum membuat program pelaksanaan rencana kontinjensi (penanganan bencana). Kesimpulan : Saat ini RSUD Salatiga apabila terjadi situasi dan kondisi darurat bencana akan terjadi kebingungan dalam hal penanganan bencana dan terjadi kesalahan informasi data korban maupun kondisi kerusakan fisik, sarana dan prasarana dikarenakan belum terbentuknya Struktur Organisasi Tim Kesiapsiagaan Bencana atau Tim Manajemen Insiden Rumah Sakit (TMIRS), walaupun dari hasil temuan penelitian dan pembahasan bahwa RSUD Salatiga sudah memiliki buku Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit (P3B-RS), namun ternyata juga sudah kadaluwarsa. Sehingga dengan demikian akan mempersulit bagi manajemen terutama xvi direktur sebagai pimpinan rumah sakit dalam hal pengambilan kebijakan untuk penanganan darurat bencana. Kemudian apabila ada penyaluran bantuan dan distribusi logistik juga akan menjadi sulit untuk terpantau dengan baik, dikarenakan kurang terbangunnya sistem koordinasi yang baik, sehingga kegiatan penanganan tanggap darurat menjadi kurang terukur, terarah dan terprioritas secara obyektif. Dengan kata lain bahwa RSUD Salatiga secara keseluruhan dinyatakan belum siap dalam hal menghadapi situasi darurat bencana. Kata kunci : kesiapsiagaan bencana, tanggap bencana, penanganan bencanaen_US
dc.description.abstractBackground : RSUD Salatiga is a public service institution that must still be able to provide health services to the public even in the event of a disaster emergency. Therefore RSUD Salatiga must organize preparedness management system and emergency response in facing disaster both because of internal and external disaster. The purpose of this research is to know the readiness and ability of RSUD Salatiga in handling disaster, so that all members or employees of hospital can understand about disaster, how to overcome it and how its application in hospital. Methods : types and design of this study are qualitative, with data collection techniques performed by participative observation (Bungin, 2007: 115), structured interviews by Focus Group Discussion (FGD), collecting existing documentary materials, and combined Of the three. While the technique of data analysis using case study approach. The population of staff or employees of the hospital, with the number of respondents 4 people, data analysis is done by case study. Results and Discussion : RSUD Salatiga already has a book Disaster Preparedness Planning for Hospital, but it is outdated. So it needs to be evaluated and revised. No organizational structure of Disaster Preparedness Team has been established in RSUD Salatiga. Both the medical service and the managerial side of RSUD Salatiga support the implementation of disaster preparedness, but not ready as a whole. These include preparedness on preparing triage areas, labels and signs, preparing human resources with capability in accordance with service standards and competency standards, preparing specific procedures or SOP (Standard Operating Procedures) in carrying out medical support, preparing Command Post, preparing backup human resources, preparing logistics needs, preparing decontamination areas, preparing facilities for communication facilities (especially procurement of Handy Talky communication tools). RSUD Salatiga in terms of building a communications system and coordination in an integrated manner in order to deal xviii with disaster emergency has installed an internal communication network using Aiphone, but does not yet have a wireless communication tool that is Handy Talky to make it easier, efficient and effective in communicating and coordinating between personnel and inter-room without interruption in case of cable break due to disaster. In establishing cooperation on communication and coordination with related parties (Fire Bureau, Indonesian Red Cross, Public Safety Center - 119, Police, City Health Office, and surrounding hospitals) have not been established. RSUD Salatiga has not yet established an implementation program of contingency plans (disaster management). Conclusion : Currently RSUD Salatiga in case of emergency situations and conditions of disaster will occur confusion in the case of disaster management and error information about the victims and the condition of physical damage, facilities and infrastructure due to the lack of organizational structure of Disaster Preparedness Team, although from the findings of research and discussion that RSUD Salatiga already has a book on Disaster Preparedness Planning for Hospitals, but it has also been outdated. So that will make it difficult for management, especially the director as the head of the hospital in terms of policy making for emergency disaster management. Then if there is distribution of aid and logistics distribution will also be difficult to be monitored properly, due to lack of good coordination system, so that emergency response activities become less measurable, objective and objective priority. In other words, RSUD Salatiga as a whole is not ready yet in facing disaster emergency situation. Keywords: disaster preparedness, disaster response, disaster managementen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectdisaster preparednessen_US
dc.subjectdisaster responseen_US
dc.subjectdisaster managementen_US
dc.titleANALISA KESIAPSIAGAAN BENCANA DI RSUD SALATIGAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record