dc.contributor.author | PRABOWO, LILIK | |
dc.date.accessioned | 2018-10-18T07:34:36Z | |
dc.date.available | 2018-10-18T07:34:36Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22308 | |
dc.description | Latar Belakang: Ada banyak rumah sakit sekarang di Indonesia meskipun
standarnya masih sangat minim. Oleh karena itu, Komisi Akreditasi Rumah
Sakit (KARS) dibentuk yang berfungsi untuk mengakreditasi rumah sakit di
seluruh Indonesia. Dengan keberadaan KARS ini semua rumah sakit
sekarang harus mengikuti standar yang telah ditetapkan. Salah satu standar
yang ditetapkan oleh KARS adalah tentang Key Performance Indicators
(KPI), KPI ini disusun berdasarkan data indikator dari setiap unit di rumah
sakit. Saat ini, sudah ada KPI di Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta, tetapi
mereka masih belum sempurna dalam hal pembuatan dan penerapannya.
Inilah sebabnya mengapa peneliti membuat tesis tentang persiapan KPI di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta, dengan harapan bahwa peneliti
dapat membantu rumah sakit dalam mengevaluasi KPI yang ada dan juga
secara tidak langsung membantu dalam proses akreditasi rumah sakit.
Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk menemukan Indikator Kinerja
Utama terbaik yang dapat digunakan di RSUD Kota Surakarta
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain
penelitian studi kasus. Dalam menganalisis penelitian ini, penulis
menggunakan data sekunder berupa data rumah sakit. Subyek penelitian
adalah profil rumah sakit umum di Kota Surakarta, objeknya adalah Key
Performance Indicator. Data yang dikumpulkan ditinjau dan diidentifikasi
dengan komite dengan pertemuan dan diskusi.
Hasil dan Pembahasan: Data indikator unit yang telah dikumpulkan dari
semua unit di rumah sakit, termasuk unit rawat jalan, unit gawat darurat, unit
rawat inap, unit pendukung dihitung menggunakan matriks penilaian dan
kemudian menyimpulkan bahwa area yang digunakan adalah area rawat inap.
Hasil yang diperoleh oleh peneliti untuk penyusunan KPI menunjukkan
bahwa ada perbedaan dengan KPI yang dimiliki oleh RS saat ini, yang sesuai
dengan hipotesis para peneliti. Hal ini terjadi karena beberapa hal, yaitu:
Mendesak waktu menjelang Akreditasi Rumah Sakit sehingga tidak bisa
dimaksimalkan dalam mengerjakan formasi KPI, panitia belum terbentuk
pada awalnya dan setelah membentuk Komite itu sendiri kompetensi masih
kurang karena ada tidak ada pelatihan komprehensif tentang KPI, orang yang
xviii
bertanggung jawab atas setiap unit belum menerima sosialisasi khusus
tentang KPI, tidak adanya data dari masing-masing unit.
Kesimpulan: KPI di Area Klinis di RSUD Kota Surakarta adalah 1.
Penilaian Pasien - Jumlah penilaian awal 24 jam yang tidak lengkap di Unit
Rawat Inap, 2.Laboratorium Layanan - Waktu tunggu untuk hasil layanan
Laboratorium <120 menit, 3.Radiologi Layanan - waktu tunggu untuk
layanan foto thorax standar ≤3 jam, 4. Prosedur Bedah - Situs menandai
lokasi operasi, 5.Gunakan antibiotik dan obat lain - Penggunaan Aspirin
dalam 24 jam pertama masuk rumah sakit pada pasien dengan diagnosis
AMI, 6. Kesalahan pengobatan dan cedera dekat (KNC) - Persentase tingkat
kesalahan pengobatan, 7.Gunakan anestesi dan sedasi - Penggunaan anestesi
dan sedasi, 8.Gunakan darah dan produk darah - Insiden reaksi transfusi,
9.Kompletualitas rekam medis (MR) - Kelengkapan pengisian file RM
setelah 24 jam rawat inap, 10.Pencegahan dan kontrol infeksi (PPI),
pengawasan dan pelaporan - Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam
melakukan
Kata Kunci: KPI, studi kasus, kualitatif, Balanced scorecard, akreditasi | en_US |
dc.description.abstract | Background: There are many hospitals now in Indonesia although the
standards are still very minimal. Therefore, the Hospital Accreditation
Commission (KARS) was formed which functions to accredit hospitals
throughout Indonesia. With the existence of this KARS all hospitals now must
follow the standards that have been set. One of the standards set by KARS is
about Key Performance Indicators (KPI), this KPI is prepared based on the
indicator data of each unit in the hospital. At present, there are already KPIs
in the Surakarta Regional General Hospital, but they are still not perfect in
terms of making and implementing them. This is why researchers made a
thesis about the preparation of KPI at the Surakarta City Regional General
Hospital, with the hope that researcher can help hospitals in evaluating
existing KPIs and also indirectly assisting in the hospital accreditation
process.
Objective: The objective of study is to find the best Key Performance
Indicators that can be used in RSUD Kota Surakarta..
Method: This type of research is a qualitative study with a case study
research design. In analyzing this research, the authors used secondary data
in the form of hospital data. The subject of the study is the profile of public
hospital in the city of Surakarta, the object is Key Performance Indicator. The
collected data is reviewed and identified with the committee with meetings
and discussions.
Result and Discussion: The unit indicator data that has been collected from
all of the units in hospital, inc outpatient units, emergency unit, inpatient
units, supporting units are calculated using a grading matrix and then
concludes that the area used is the inpatient area. The results obtained by
researchers for the preparation of KPIs show that there are differences with
the KPIs that are owned by the RS at this time, which is in accordance with
the hypothesis of the researchers. This happens because of several things,
namely: Urgent time ahead of Accreditation of Hospital so that it cannot be
maximized in working on KPI formation, the committee has not been formed
at first and after forming the Committee itself the competence is still lacking
because there is no comprehensive training on KPI, the person in charge of
xx
each unit has not received a specific socialization about KPI, the absence of
data of each unit.
Conclusion: KPI in Clinical Area at RSUD Kota Surakarta are 1.Patient
Assessment - Number of incomplete initial 24-hour assessments at the
Inpatient Unit, 2.Laboratory Services - Waiting time for results of Laboratory
services <120 minutes, 3.Radiology Services - waiting time for standard
photo thorax service ≤3 hours, 4.Surgical Procedure - Site marking location
of the operation, 5.Use of antibiotics and other drugs - Aspirin use within the
first 24 hours of hospital admission in patients with a diagnosis of AMI,
6.Medication error and near injury (KNC) - Percentage of medication error
rates,7.Use of anesthesia and sedation - Use of anesthesia and sedation,
8.Use of blood and blood products - The incidence of transfusion reactions,
9.Completeness of medical record (MR) - Completeness of filling in RM files
after 24 hours of hospitalization, 10.Infection prevention and control (PPI),
surveillance and reporting - The percentage of compliance of health workers
in doing hand hygiene with the 6 step method at 5 moments was hospitalized
Keyword: KPI, case study, qualitative, Balanced scorecard, accreditation | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MMR UMY | en_US |
dc.subject | KPI | en_US |
dc.subject | case study | en_US |
dc.subject | qualitative | en_US |
dc.subject | Balanced scorecard | en_US |
dc.subject | accreditation | en_US |
dc.title | PENYUSUNAN KEY PERFORMANCE INDIKATOR (KPI) AREA KLINIS DALAM ASPEK PROSES BISNIS INTERNAL RUMAH SAKIT METODE BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS) DI RSUD KOTA SURAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |