HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI KELURAHAN TERBAN
Abstract
Latar Belakang: Masalah kesehatan mental umum terjadi di usia tua, salah satunya adalah stres. Stres adalah bagian dari kehidupan dan reaksi normal terhadap situasi ketika seseorang di bawah tekanan. Stres yang disebabkan karena perubahan besar dalam kehidupan seseorang seperti penuaan atau pensiun yang dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia. Insomnia terjadi karena paparan stres, seperti perubahan dalam hidup atau peristiwa sebagai faktor presipitasi.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan insomnia pada lansia di Kelurahan Terban.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 89 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan dua kuesioner. Uji statistik menggunakan spearman untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan insomnia.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stres pada responden adalah 48,3% mengalami stres sedang dan 40,4% responden tidak insomnia. Uji korelasi menggunakan spearmen menunjukkan bahwa nilai p = 0,002 (p < 0,05).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat stres dengan insomnia pada lansia di Kelurahan Terban.