Show simple item record

dc.contributor.advisorPASRIL, YUSRINI
dc.contributor.authorKURNIAWAN, HAFIZ ARIF
dc.date.accessioned2018-11-01T06:18:05Z
dc.date.available2018-11-01T06:18:05Z
dc.date.issued2018-08-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22760
dc.descriptionLatar Belakang: Poly(methyl methacrylate) atau resin akrilik adalah suatu bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan gigi tiruan. Adanya resin akrilik di dalam mulut dapat meningkatkan pertumbuhan berbagai jenis jamur dan bakteri seperti Candida albicans. Metode konvensional yang digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan Candida albicans pada resin akrilik adalah perendaman dalam larutan kimia seperti Peroksida, Hipoklorit, atau Chlorhexidine Diglukonat, tetapi zat kimia ini dapat menyebabkan perubahan warna pada resin akrilik. Hydroxychavicol adalah komponen fenolik utama dari ekstrak daun Piper betle. Hydroxychavicol menunjukkan efek fungisida terhadap semua spesies jamur termasuk Candida spp., Aspergillus spp. dan Dermatofit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh perendaman plat resin akrilik dalam ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan Candida albicans. Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratoris secara in vitro. 30 plat resin akrilik dibuat dengan menggunakan resin akrilik heat-cure. Plat resin akrilik dibagi menjadi 3 kelompok : (1) Plat resin akrilik direndam dalam larutan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 10%, (2) Plat rein akrilik direndam dalam larutan Sodium Hipoklorit dengan konsentrasi 10% sebagai kontrol positif, dan (3) Plat resin akrilik direndam dalam akuades steril sebagai kontrol negatif. Pengukuran dilakukan dengan metode Crystal Violet Assay menggunakan pewarna Kristal Violet dan Spektophotometer Vis. Hasil: Larutan ekstrak daun sirih hijau efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans jika dibandingkan dengan perendaman menggunakan akuades, namun Larutan daun sirih kurang efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans jika dibandingkan dengan perendaman menggunakan Sodium Hipoklorit. Kesimpulan: Larutan ekstrak daun sirih efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicnas namun larutan ekstrak daun sirih tidak dapat menjadi larutan alterntif untuk menggantikan larutan Sodium Hipoklorit dalam hal menghambat pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik heat-cure.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Poly(methyl methacrylate) atau resin akrilik adalah suatu bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan gigi tiruan. Adanya resin akrilik di dalam mulut dapat meningkatkan pertumbuhan berbagai jenis jamur dan bakteri seperti Candida albicans. Metode konvensional yang digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan Candida albicans pada resin akrilik adalah perendaman dalam larutan kimia seperti Peroksida, Hipoklorit, atau Chlorhexidine Diglukonat, tetapi zat kimia ini dapat menyebabkan perubahan warna pada resin akrilik. Hydroxychavicol adalah komponen fenolik utama dari ekstrak daun Piper betle. Hydroxychavicol menunjukkan efek fungisida terhadap semua spesies jamur termasuk Candida spp., Aspergillus spp. dan Dermatofit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh perendaman plat resin akrilik dalam ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan Candida albicans. Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratoris secara in vitro. 30 plat resin akrilik dibuat dengan menggunakan resin akrilik heat-cure. Plat resin akrilik dibagi menjadi 3 kelompok : (1) Plat resin akrilik direndam dalam larutan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 10%, (2) Plat rein akrilik direndam dalam larutan Sodium Hipoklorit dengan konsentrasi 10% sebagai kontrol positif, dan (3) Plat resin akrilik direndam dalam akuades steril sebagai kontrol negatif. Pengukuran dilakukan dengan metode Crystal Violet Assay menggunakan pewarna Kristal Violet dan Spektophotometer Vis. Hasil: Larutan ekstrak daun sirih hijau efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans jika dibandingkan dengan perendaman menggunakan akuades, namun Larutan daun sirih kurang efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans jika dibandingkan dengan perendaman menggunakan Sodium Hipoklorit. Kesimpulan: Larutan ekstrak daun sirih efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicnas namun larutan ekstrak daun sirih tidak dapat menjadi larutan alterntif untuk menggantikan larutan Sodium Hipoklorit dalam hal menghambat pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik heat-cure.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectCandida albicans, Hydroxychavicol, Piper betle, NaOCL, resin akrilik heat-cure, Crystal Violet Assayen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS PADA PLAT RESIN AKRILIK HEAT-CUREen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 351en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record