dc.contributor.advisor | RASYID, HARYADI ARIEF NUUR | |
dc.contributor.author | DEWI, FUTIKHAH LESTARI | |
dc.date.accessioned | 2018-11-06T07:30:55Z | |
dc.date.available | 2018-11-06T07:30:55Z | |
dc.date.issued | 2018-08-13 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22917 | |
dc.description | Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi komunikasi Bidang KBKR Kabupaten Cirebon pada program PUP. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi Bidang KBKR pada program PUP. (2) Untuk mendeskripsikan tanggapan ketua atau anggota PIK tentang strategi komunikasi Bidang KBKR pada program PUP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis model Miles & Huberman. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi melalui sumber dan metode.
Kurangnya pemahaman remaja akan pentingnya menentukan usia kawin pertama dan kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja mengakibatkan maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja. Dalam merespon permasalah yang ada, Bidang KBKR membuat program PUP untuk memberikan pemahaman kepada remaja agar terhindar dari pengaruh Triad KRR (seksualitas, narkoba, HIV/AIDS). Dengan demikian remaja dapat mencapai usia kawin pertama diatas usia ideal yaitu 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun laki-laki.
Hasil penelitian ditemukan bahwa strategi komunikasi Bidang KBKR dalam menginformasikan program PUP adalah menetapkan standar kompetensi bagi komunikator dan menggunakan media massa. Pesan-pesan yang disampaikan diantaranya Pendewasaan Usia Perkawinan, Kesehatan Reproduksi Remaja, dan lain sebagainya. Dalam menunjang kegiatan program PUP tersebut, Bidang KBKR memanfaatkan media elektronik dan media cetak sebagai media pendukung dalam menyampaikan pesan kepada remaja di Kabupaten Cirebon, namun bahasa yang digunakan masih dianggap terlalu ilmiah sehingga tidak semua pesan dipahami oleh peserta PIK-R/M. Hal ini dikarenakan Bidang KBKR hanya fokus pada isi pesan yang disampaikan dan tidak merancang metode penyampaian pesan. Kemudian masih ditemui kendala dan kelemahan dalam menginformasikan program PUP, yaitu kurangnya kegiatan sosialisasi face to face pada PIK-M serta penggunaan media massa yang kurang tepat. | en_US |
dc.description.abstract | This research is discussed about how communication strategy KBKR field in Cirebon regency on PUP program. The aims of this study are (1) to describe communication strategy of KBKR field on PUP program in Cirebon regency. 2) To describe the response of PIK (Pusat Informasi dan Konseling) head or member about communication strategy of KBKR Field on PUP program in Cirebon regency. This research used descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques are carried out through interviews and documentation. Data analysis was performed by analyzing the Miles & Huberman model. Data validity techniques in this research used triangulation techniques through sources and methods.
Lack understanding of Cirebon District adolescents about the importance of determining the age of first marriage and lack information on adolescent reproductive health that cause promiscuity among adolescents. In responding to the existing problems, the KBKR Division made a PUP program to provide understanding to adolescents to avoid the influence of the KRR Triad (sexuality, drugs, HIV / AIDS). Thus teenagers can reach the age of first marriage above the ideal age of 20 years for women and 25 years for men.
The results of the study found that the communication strategy in the KBKR field in informing the PUP program was to set competency standards for communicators and used mass media. Messages conveyed include Marriage Age Maturity, Adolescent Reproductive Health, and so on. To support PUP program activities, the KBKR field utilizes electronic media and print media as supporting media in delivering the message to teenagers in Cirebon Regency, but the language used is still considered too scientific so that not all messages are understood by PIK-R/M participants. This is because the KBKR field only focuses on the contents of the message delivered and does not design the method of delivering the message. Then there are still obstacles and weaknesses in informing the PUP program, namely the lack of face to face socialization activities on PIK-M and inappropriate use of mass media. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Communication Strategy, Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Competency Standard, Mass Media, Pusat Informasi dan Konseling (PIK) | en_US |
dc.title | STRATEGI KOMUNIKASI BIDANG KELUARGA BERENCANA & KESEHATAN REPRODUKSI (KBKR) KABUPATEN CIREBON PADA PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) TAHUN 2015-2017 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
545 | en_US |