dc.contributor.advisor | SUTRISNO, RESTI YULIANTI | |
dc.contributor.author | NURHIDAYANTI, NURHIDAYANTI | |
dc.date.accessioned | 2018-11-07T06:02:29Z | |
dc.date.available | 2018-11-07T06:02:29Z | |
dc.date.issued | 2018-07-14 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22942 | |
dc.description | Latar Belakang: Persentase pegunaan rokok di indonesia semakin meningkat. Pada tahun 2010 menduduki peringkat pertama dengan persentase 28,6%. Pada tahun 2015 menduduki urutan pertama dengan persentase 38,8%. Prevalensi perokok di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang tinggi adalah di Kabupaten Bantul 85,7%. Perilaku merokok berbahaya bagi tubuh, dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang berbahaya hingga terjadinya kematian, Salah satunya yaitu penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Prevalensi PPOK di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 37%.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran perilaku merokok dengan kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di RS Paru Respira Yogyakarta.
Metode Penelitian: Desain Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Purposive sampling dan jumlah sampel yang memenuhi kriteria berjumlah 95 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis univariat untuk menentukan distribusi frekuensi, persentasi, mean, median, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
Hasil Penelitian: Mayoritas responden berjenis laki-laki, rata-rata usia responden 61 tahun, mayoritas responden berpendidikan SD, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sebagian besar responden telah sakit selama 10 tahun. Sebagian besar responden perokok aktif, rata-rata usia awal merokok responden 16 tahun, rata-rata telah merokok selama 32 tahun. Sedangkan jenis rokok yang dihisap sebagian besar adalah rokok filter dengan jumlah 11 batang perhari. Rata-rata responden berhenti merokok 6 tahun dan rata-rata merokok mulai merokok lagi 7 tahun. Mayoritas responden memiliki anggota yang merokok dan tamu yang merokok dirumah. Sebagian besar tanda gejala yang dirasakan sesak napas dan batuk berdahak.
Kesimpulan: Gambaran perilaku merokok pada responden di RS Respira Yogyakarta adalah sebagian besar perokok aktif, rata-rata usia awal merokok responden 16 tahun, rata-rata telah merokok selama 32 tahun. Sedangkan jenis rokok yang dihisap sebagian besar adalah rokok filter dengan jumlah 11-21 batang perhari. Rata-rata responden berhenti merokok 6 tahun dan rata-rata merokok mulai merokok lagi 7 tahun. Mayoritas responden memiliki anggota yang merokok dan semua tamu merokok dirumah responden. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Percentage of cigarette smoking in Indonesia is increasing. In 2010 it ranked first with a percentage of 28.6%. In 2015 ranks first with a percentage of 38.8%. Smokers prevalence in Special Province of Yogyakarta is high in Bantul Regency 85,7%. Smoking behavior is harmful to the body, can cause various kinds of dangerous diseases to the occurrence of death, one of which is chronic obstructive pulmonary disease (COPD). The prevalence of COPD in Indonesia in 2013 was 37%.
Objectives: The purpose of this study was to determine the description of smoking behavior with the incidence of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) at RS Paru Respira Yogyakarta.
Method: Design This research method was descriptive with cross sectional approach. Sampling using purposive sampling technique and the number of samples that meet the criteria amounted to 95 respondents. Data analysis used univariate analysis to determine frequency distribution, percentage, mean, median, maximum, minimum, and standard deviation.
Results: The majority of respondents are male, and the average age of respondents is 61 years. The majority of respondents only have elementary education, and work as housewives. Most of the respondents were active smokers, the average age of the initial smoking of 16-year-old respondents, on average smoking for 32 years. While the type of cigarettes smoked was a filter with the number of 11 cigarettes per day. The average respondent quit smoking 6 years and the average smoking started smoking again 7 years. The majority of respondents have members who smoke and guests who smoke at home.
Conclusion: The description of smoking behavior in respondents at RS Respira Yogyakarta was mostly active smokers, the average age of the initial smoking of respondents 16 years, the average has been smoking for 32 years. While the type of cigarettes smoked was a filter with the number of 11-21 cigars per day. The average respondent quit smoking 6 years and the average smoking started smoking again 7 years. The majority of respondents had members who smoked and all the guests smoked at the respondent's hom | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Smoking behavior, COPD. | en_US |
dc.title | GAMBARAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DI RS PARU RESPIRA YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
352 | en_US |